KSP Apresiasi Langkah PLN EPI dalam Pengembangan Biomassa, Kurangi Emisi Karbon dan Dorong Perekonomian Rakyat

Minggu, 12 Mei 2024 | 15:10:16 WIB
  JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam mengembangkan biomassa sebagai sumber energi. Inisiatif ini tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi katalisator dalam mendorong perekonomian rakyat.   Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Trijoko M. Soleh Oedin, menyatakan penghargaan atas keberhasilan pelaksanaan program cofiring oleh PLN yang inovatif. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang berbasis Hutan Tanaman Energi (HTE), program cofiring ini memanfaatkan bahan baku dari limbah pertanian, perkebunan, dan perhutanan serta penanaman di lahan kritis. Dengan memanfaatkan limbah, program ini berhasil menurunkan emisi dari limbah yang biasanya membusuk atau dibakar. Selain itu, penanaman di lahan kritis membantu penyerapan karbon di tanah dan batang tanaman, memberikan manfaat lingkungan yang signifikan.   "Program Cofiring Biomassa oleh PLN ini sangat mendukung komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi karbon. Untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), perlu dilakukan Life Cycle Assessment dari hulu sampai hilir," kata Trijoko. Ia menambahkan bahwa KSP mendukung penuh replikasi program serupa dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat pencapaian NZE.   Komitmen PLN EPI dalam pengembangan biomassa tercermin dalam tiga inisiatif strategis yang telah dijalankan:  
  1. Program STAB (Socio Tropical Agriculture-waste Biomass): Program ini memanfaatkan limbah pertanian dan pangan seperti sekam, jerami, bonggol jagung, serbuk aren, dan batang singkong. Dengan demikian, limbah yang biasanya menjadi masalah lingkungan diubah menjadi sumber energi yang berkelanjutan.
 
  1. Program PERTIWI (Primary Energy Renewable & Territorial Integrated Wisdom of Indonesia): Inisiatif ini memanfaatkan limbah perkebunan dan perhutanan, termasuk limbah replanting karet, kulit dan limbah sagu, serta limbah sawit. Program ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dari limbah yang sebelumnya tidak terpakai.
 
  1. Green Economy Village: Dimulai sejak Februari 2023, program ini mengoptimalkan lahan kritis dan non-produktif melalui penanaman tanaman pakan ternak dan biomassa di Gunung Kidul, DIY, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DIY dan Keraton Yogyakarta. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan energi.
  Keberhasilan program-program ini menunjukkan bagaimana PLN EPI dapat berperan signifikan dalam mendukung agenda pemerintah untuk keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan inovasi dan komitmen yang kuat, PLN EPI tidak hanya membantu menurunkan emisi karbon tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi lokal.   Dukungan dari KSP dan keberlanjutan program-program ini diharapkan dapat menginspirasi sektor lain untuk mengadopsi praktik serupa, mempercepat transisi menuju ekonomi hijau, dan mewujudkan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

Terkini