Menghadapi Tantangan Transportasi: Strategi Bersama untuk Pengembangan Kendaraan Listrik

Rabu, 15 Mei 2024 | 22:05:04 WIB
JAKARTA - Anak perusahaan PT PLN (Persero), PT Haleyora Power (PLN HP), diberi tanggung jawab untuk mengembangkan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sejalan dengan upaya PLN untuk mendukung visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025.   Kerjasama antara PLN HP, PT Usaha Jayamas Bhakti (UJB) Group, dan Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo), dianggap sebagai kunci penting dalam mendukung program kendaraan listrik di Indonesia. UJB Group, dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di industri energi, terkenal sebagai pelopor dalam penyediaan infrastruktur energi serta berkomitmen pada solusi energi berkelanjutan, termasuk pengisian daya kendaraan listrik.   UJB Group juga menjadi distributor produk pengisian daya EV, Atess, dan bermitra dengan Aprestindo, wadah bersama rest area di ruas tol Indonesia. Mereka menyediakan SPKLU di rest area jalan tol untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.   Direktur PT UJB, Edi Amin, menyatakan dukungan mereka terhadap program pemerintah mencapai net zero emission (NZE) melalui distribusi produk Atess dan kerjasama dengan Aprestindo.   Ketua Aprestindo, Widie Wahyu, menyoroti pentingnya peran rest area sebagai titik pengisian mobil listrik di Indonesia untuk mendukung program NZE.   Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PLN HP dan UJB di Shenzhen, China, menjadi langkah penting dalam pengembangan SPKLU di Indonesia, mendukung target pemerintah memiliki jutaan kendaraan listrik beroperasi pada 2025.   Melalui kerjasama ini, diharapkan pengalaman pengisian kendaraan listrik di SPBU dan rest area jalan tol dapat ditingkatkan, mendukung mobilitas Indonesia yang lebih berkelanjutan.   PLN telah menyediakan 779 unit SPKLU di berbagai lokasi di Indonesia, dengan 135 rest area tergabung dalam rencana pengembangan SPKLU pada 2024.   Kolaborasi antara PLN HP, UJB, dan Aprestindo tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan mobilitas Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Terkini