Parenting Islami: Mendidik Anak Beriman di Era Gadget

Senin, 16 Juni 2025 | 08:35:02 WIB
Parenting Islami: Mendidik Anak Beriman di Era Gadget

JAKARTA - Di tengah derasnya arus teknologi digital, para orang tua Muslim kini menghadapi tantangan besar dalam mendidik anak-anak mereka agar tetap berakhlak mulia, beriman kuat, dan berilmu meski terpapar gadget sejak usia dini. Gawai yang dulunya dianggap barang mewah kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian anak-anak. Pertanyaan penting muncul: bagaimana cara menerapkan nilai-nilai Islami dalam pola asuh modern tanpa kehilangan esensi fitrah dan adab yang diajarkan agama?

Zaman Berubah, Tantangan Makin Kompleks

Dalam beberapa dekade terakhir, cara anak-anak tumbuh berkembang pesat. Jika dulu mereka bermain di halaman rumah, mendengar dongeng dari orang tua, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar, saat ini dunia mereka lebih banyak dibingkai oleh layar telepon genggam, tablet, dan televisi. Perubahan ini membawa konsekuensi serius, yakni berkurangnya momen interaksi sosial dan spiritual yang hangat antara orang tua dan anak.

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memberikan pedoman lengkap dalam mendidik anak, termasuk pada masa modern. Namun, banyak orang tua merasa kewalahan melihat anak yang sudah sangat terikat dengan gawai hingga sering kali memilih untuk menyerah atau membiarkan anak lepas kendali dengan gadget.

Manfaat dan Risiko Teknologi bagi Anak

Teknologi sendiri memiliki sisi positif yang tidak bisa diabaikan. Anak-anak dapat mengakses video hafalan Al-Qur’an, belajar tata cara shalat, hingga menyaksikan kisah para nabi dalam bentuk animasi yang menarik. Ini tentu saja mendukung proses pendidikan agama secara digital.

Namun, di sisi lain, gawai membuka pintu bagi konten yang tidak sesuai usia, berpotensi menurunkan empati sosial, serta menimbulkan kecanduan digital. Survei menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia menghabiskan waktu 4 hingga 6 jam per hari menatap layar, jauh di atas batas ideal yang direkomendasikan oleh para ahli.

"Dampak negatif dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol bukan hanya memengaruhi fisik, tapi juga perkembangan emosional dan spiritual anak," ujar seorang ahli parenting Islami.

Kembali pada Tuntunan Wahyu dan Sunnah

Parenting Islami berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam Surah At-Tahrim ayat 6, Allah SWT memerintahkan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” (QS. At-Tahrim: 6).

Ayat ini menegaskan tanggung jawab utama orang tua tidak hanya memberikan makan dan pendidikan umum, melainkan juga membimbing hati, iman, dan akhlak anak-anaknya. Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, peran orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga tetap wajib dijalankan, termasuk dalam mengarahkan anak dalam penggunaan teknologi.

Strategi Mendidik Anak Islami di Era Digital

Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan oleh orang tua Muslim agar anak tetap beriman dan berakhlak di tengah derasnya teknologi digital:

1. Menjadi Teladan Digital
Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Jika orang tua ingin anak bijak menggunakan gadget, mereka harus lebih dulu membatasi waktu layar dan menghindari kebiasaan buruk digital di rumah. "Kita tidak bisa mengharapkan anak disiplin dalam hal gadget jika orang tuanya sendiri belum mampu menjadi contoh," ungkap seorang psikolog keluarga.

2. Membangun Rutinitas Spiritual Harian
Membiasakan shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berdiskusi ringan tentang akhlak dapat menjadi alternatif kegiatan menggantikan waktu layar. Bahkan kebiasaan sederhana seperti membacakan kisah para nabi sebelum tidur bisa menanamkan nilai Islami yang mendalam pada anak.

3. Menyaring dan Mengawasi Konten dengan Ketat
Orang tua perlu aktif dalam memilih konten yang diakses anak. Menginstal aplikasi Islami yang menarik dan membatasi akses ke konten negatif menjadi hal penting. "Pendampingan saat anak berselancar di dunia maya harus menjadi kewajiban orang tua," kata seorang pendidik Islam.

4. Menjaga Keseimbangan Waktu Dunia Nyata dan Digital
Membuat jadwal harian yang jelas kapan anak boleh menggunakan gadget dan kapan waktunya untuk membaca buku, membantu orang tua, bermain di luar rumah, atau melakukan ibadah, adalah cara menjaga anak tetap terhubung dengan dunia nyata dan spiritual.

5. Menyediakan Alternatif Hiburan Islami
Orang tua dapat mengenalkan anak pada channel YouTube Islami untuk anak, podcast ceramah remaja, atau aplikasi game edukatif Islami. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati era digital namun dengan arah yang positif.

Peran Lingkungan Pendukung

Orang tua tidak bisa berjalan sendiri. Lingkungan sekolah, masjid, dan komunitas parenting Islami juga harus bersinergi dalam mendukung tumbuh kembang anak yang beriman dan berakhlak. Majelis ilmu, kegiatan keagamaan di sekolah, serta komunitas orang tua dapat menjadi penyeimbang bagi pengaruh negatif dari gadget dan teknologi.

Menanamkan Iman di Tengah Teknologi

Era digital tidak bisa dihindari, namun dapat dihadapi dengan hikmah dan strategi tepat. Parenting Islami bukan tentang memusuhi teknologi, melainkan mengarahkan penggunaannya agar anak tetap menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Imam Al-Ghazali pernah mengingatkan,

“Mendidik anak itu ibarat mengukir di atas batu. Sekali salah arah, akan sulit menghapusnya.”

Pesan ini mengingatkan bahwa pendidikan anak adalah investasi jangka panjang yang harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kesungguhan, terlebih di zaman modern yang penuh godaan digital.

Menghadapi badai gadget di era digital, orang tua Muslim harus tetap teguh dalam mendidik anak-anak mereka berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan menjadi teladan, membangun rutinitas spiritual, mengawasi konten digital, menjaga keseimbangan waktu, serta menyediakan alternatif Islami, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga kuat iman dan akhlaknya.

Di tengah perubahan zaman, nilai-nilai Islam tetap menjadi pegangan utama dalam membentuk karakter anak agar mereka siap menghadapi tantangan dunia dan akhirat.

Terkini

Pilihan Rumah Murah Kabupaten Malang, Lingkungan Nyaman

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:25:12 WIB

Inovasi Dorong Petani Gurem Raih Kesejahteraan Maksimal

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:28:53 WIB

MDKA Perkuat Budaya K3 di Pertambangan Indonesia

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:33:50 WIB

Harga Batu Bara Periode Agustus 2025 Alami Penurunan

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:37:17 WIB

PLN Icon Plus Perkuat Jaringan Internet Kerinci Kanan

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:40:53 WIB