BMKG Imbau Masyarakat Perbanyak Minum Air Saat Musim Panas

Senin, 16 Juni 2025 | 16:14:21 WIB
BMKG Imbau Masyarakat Perbanyak Minum Air Saat Musim Panas

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Cirebon mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap cuaca panas ekstrem yang diprediksi akan terjadi selama musim panas. Seiring dengan masuknya bulan Juni, BMKG menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup mengonsumsi air putih dan mengurangi aktivitas di luar ruangan guna mencegah dehidrasi serta menjaga kesehatan.

Peringatan Dini Menghadapi Cuaca Panas

Dyan Anggraini, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, mengungkapkan bahwa masyarakat di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap suhu panas yang mulai meningkat sejak awal Juni ini. Dalam keterangan yang diberikan melalui WhatsApp, Dyan menyatakan, "Tetap menjaga kesehatan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan mengonsumsi air yang cukup." Ia juga menambahkan bahwa meskipun suhu mulai meningkat, saat ini cuaca panas yang terjadi belum masuk dalam kategori ekstrem.

Menurut Dyan, puncak musim panas yang lebih ekstrem diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober mendatang. "Untuk suhu ekstrem biasanya terjadi pada bulan Agustus, September, dan Oktober, termasuk di Kabupaten Indramayu," tambahnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi tubuh, terutama saat suhu udara mencapai titik tertinggi.

Cuaca Tidak Menentu: Hujan dan Panas Secara Bergantian

Meski musim panas telah dimulai, cuaca di Kabupaten Indramayu cenderung tidak menentu. BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati memprediksi bahwa cuaca di Indramayu antara tanggal 16 hingga 18 Juni 2025 akan mengalami hujan lebat hingga sedang, yang disertai dengan petir dan angin kencang. Perpaduan cuaca panas di siang hari dan hujan yang turun di malam hari menjadi karakteristik cuaca pada awal musim panas tahun ini.

"Puncak cuaca panas ekstrem diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus hingga Oktober mendatang," jelas Dyan. Meskipun demikian, perubahan cuaca yang cepat antara siang dan malam dapat mempengaruhi kenyamanan masyarakat. "Seringkali pada siang hari cuaca terasa sangat panas dan menyengat, sementara malam hari malah terasa sangat dingin, bahkan disertai dengan hujan," tambahnya.

Imbauan BMKG untuk Waspada dan Jaga Kesehatan

Menghadapi cuaca yang tidak menentu dan suhu panas yang dapat meningkat tajam, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak mengonsumsi air putih. Dehidrasi menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan tubuh, terutama saat suhu tinggi melanda. Selain itu, sangat disarankan untuk menghindari aktivitas fisik yang berat di luar ruangan pada saat puncak panas, terutama pada siang hari.

"Pada musim panas seperti ini, mengonsumsi air yang cukup menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga tubuh tetap sehat. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan selama puncak cuaca panas juga sangat disarankan," ungkap Dyan. Ia juga menambahkan, jika memungkinkan, masyarakat dapat menggunakan pelindung diri seperti payung atau topi saat beraktivitas di luar ruangan.

Pentingnya Persiapan Menghadapi Musim Panas

Sementara itu, para ahli meteorologi menyarankan agar masyarakat mulai mempersiapkan diri menghadapi suhu ekstrem yang diprediksi akan meningkat di bulan-bulan mendatang. Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, penting juga untuk mengenakan pakaian yang ringan dan mudah menyerap keringat guna menghindari dampak buruk dari cuaca panas yang berkepanjangan.

Di sisi lain, Dyan juga mengingatkan agar masyarakat tidak hanya mengandalkan perkiraan cuaca dari BMKG, namun juga untuk terus memantau informasi cuaca harian yang diberikan oleh instansi terkait, agar dapat mengantisipasi perubahan cuaca yang mendadak.

Waspada Terhadap Dampak Kesehatan dan Lingkungan

Cuaca panas ekstrem dapat berisiko terhadap kesehatan tubuh, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit tertentu. Penyakit seperti heat stroke atau sengatan panas dapat terjadi jika tubuh tidak cukup mendapatkan cairan dan perlindungan dari panas yang berlebihan.

Selain itu, dampak cuaca panas juga dapat memengaruhi kualitas udara dan lingkungan. Peningkatan suhu yang ekstrem dapat menyebabkan polusi udara lebih parah, mengurangi kelembaban tanah, dan memperburuk kualitas air. Oleh karena itu, Dyan juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi pembakaran sampah yang dapat menyebabkan peningkatan polusi udara.

Peringatan untuk Masyarakat di Wilayah Lain

Imbauan ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu, tetapi juga untuk wilayah-wilayah lain yang terpengaruh oleh musim panas. BMKG meminta setiap individu untuk lebih berhati-hati dan menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca yang kerap kali terjadi secara tiba-tiba.

"Cuaca ekstrem ini bisa datang kapan saja, oleh karena itu kita harus lebih waspada dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan," tutup Dyan.

Dengan meningkatnya suhu udara dan pola cuaca yang tidak menentu, kewaspadaan masyarakat akan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan selama musim panas yang akan datang. Mengikuti imbauan BMKG untuk mengonsumsi air putih yang cukup, mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan, dan mengikuti perkembangan cuaca yang terus diperbarui menjadi langkah utama dalam menjaga diri dari dampak buruk cuaca panas ekstrem.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB

Manfaat Panjat Tebing Untuk Kesehatan Fisik Mental

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:04 WIB

Jalan Cepat Tingkatkan Tubuh dan Pikiran Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:02 WIB