BMKG Prediksi Hujan Ringan di Jawa Timur pada Pagi hingga Siang

Kamis, 19 Juni 2025 | 09:34:48 WIB
BMKG Prediksi Hujan Ringan di Jawa Timur pada Pagi hingga Siang

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan sebagian besar wilayah di Jawa Timur akan mengalami hujan ringan pada Kamis, 19 Juni 2025. Berdasarkan data yang dirilis, potensi hujan ringan terjadi sejak pagi hingga siang hari, sementara malam harinya wilayah ini diperkirakan cerah berawan disertai potensi udara kabur.

Cuaca di pagi dan siang hari umumnya cenderung cerah hingga berawan, namun beberapa wilayah memiliki potensi diguyur hujan ringan. Hal ini menjadi penting untuk diantisipasi oleh masyarakat yang akan melakukan aktivitas di luar ruangan, terutama di wilayah-wilayah yang sering mengalami gangguan akibat curah hujan meskipun ringan.

“Secara umum kondisi cuaca pagi hingga siang hari berpeluang hujan ringan, sementara malamnya lebih dominan cerah berawan, dengan potensi udara kabur,” jelas petugas prakirawan BMKG Juanda.

Suhu Udara dan Kelembapan

Suhu udara di wilayah Jawa Timur hari ini diperkirakan berkisar antara 12 hingga 33 derajat Celsius. Rentang suhu tersebut mencerminkan kondisi yang masih cukup bervariasi, terutama untuk wilayah dataran tinggi dan pegunungan di Jawa Timur.

Tingkat kelembapan udara juga cukup fluktuatif, berada dalam rentang 38 hingga 100 persen. Kelembapan yang tinggi pada waktu tertentu dapat meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan dan embun pada pagi hari.

Sementara itu, arah angin dominan berasal dari utara dengan kecepatan antara 5 hingga 28 kilometer per jam. Angin dengan kecepatan sedang ini turut mempengaruhi kondisi cuaca secara umum, terutama dalam pembentukan awan dan distribusi kelembapan.

Kondisi Perairan Jawa Timur

BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak turut menginformasikan kondisi cuaca di wilayah perairan Jawa Timur. Secara umum, wilayah laut di sekitar provinsi ini diperkirakan berawan tebal, dengan kondisi angin dan gelombang laut yang patut diperhatikan, terutama bagi nelayan dan operator kapal.

Untuk wilayah Laut Jawa bagian timur, angin dominan berasal dari timur dengan kecepatan mencapai 24 knots atau sekitar 44 kilometer per jam. Di wilayah ini, tinggi gelombang laut diprakirakan berada pada kisaran 0,8 hingga 2,2 meter.

Sementara itu, di wilayah Selat Madura, angin juga bertiup dari arah timur dengan kecepatan 22 knots atau setara 41 kilometer per jam. Gelombang laut di kawasan ini berkisar antara 0,5 hingga 1 meter.

Sedangkan untuk wilayah perairan selatan Jawa Timur, BMKG mencatat angin dominan dari arah timur dengan kecepatan 20 knots atau 37 kilometer per jam. Gelombang laut di wilayah ini diprakirakan lebih tinggi dibanding wilayah lain, yakni antara 0,8 hingga 2,5 meter.

“Para nelayan dan pelaku kegiatan di laut kami imbau untuk memperhatikan tinggi gelombang, terutama di wilayah selatan Jawa Timur yang berpotensi mengalami gelombang laut cukup tinggi,” terang petugas BMKG Tanjung Perak.

Imbauan dan Langkah Antisipasi

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca, khususnya saat terjadi peralihan musim atau kondisi cuaca lokal yang tidak menentu. Meski hujan yang diprakirakan bersifat ringan, tetap penting bagi warga untuk menyiapkan perlindungan diri ketika beraktivitas di luar ruangan.

Masyarakat pesisir dan nelayan juga diminta memperhatikan informasi prakiraan gelombang laut yang dapat memengaruhi keselamatan pelayaran. Aktivitas melaut di wilayah dengan potensi gelombang di atas dua meter sebaiknya ditunda atau dilakukan dengan perlengkapan keselamatan yang memadai.

“Warga di wilayah pesisir selatan, khususnya pelaku transportasi laut, sebaiknya memperhatikan update informasi dari BMKG agar dapat mengantisipasi risiko yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca maritim,” lanjut pernyataan resmi BMKG.

Tren Cuaca dan Perubahan Musiman

Cuaca di Jawa Timur dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tren peralihan musim dari penghujan ke kemarau. Namun demikian, potensi hujan lokal masih bisa terjadi karena adanya faktor-faktor meteorologis seperti pertumbuhan awan konvektif, pola angin, dan kelembapan udara.

Fenomena udara kabur yang diprakirakan terjadi pada malam hari juga perlu dicermati, khususnya bagi pengendara yang melintas di jalur-jalur pegunungan atau kawasan rawan kabut. Udara kabur dapat menurunkan jarak pandang dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas jika tidak diantisipasi.

BMKG menyarankan masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca harian melalui aplikasi resmi atau kanal komunikasi yang telah tersedia, agar setiap aktivitas dapat direncanakan dengan aman dan nyaman.

Dengan prakiraan cuaca seperti ini, baik masyarakat umum, pelaku usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat. Cuaca yang tidak menentu bukan hanya memengaruhi aktivitas harian, tetapi juga dapat berdampak pada sektor-sektor vital seperti transportasi, pertanian, dan kelautan.

Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya informasi cuaca dan respons cepat terhadap perubahan iklim lokal menjadi kunci dalam menjaga produktivitas serta keselamatan masyarakat di wilayah Jawa Timur.

Terkini

HP OPPO Rp2 Jutaan Spek Mumpuni

Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:24:21 WIB

5 Alasan Pilih Samsung Galaxy S FE Sekarang Juga

Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:26:39 WIB

HP OPPO Rp2 Jutaan, Speknya Ngebut

Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:29:31 WIB

Harga HP Xiaomi Juli 2025 Terbaru

Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:32:38 WIB

Peran Pendidikan bagi Masa Depan

Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:35:41 WIB