JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi milik negara terbesar di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan layanan air bersih berbasis teknologi dan kemitraan strategis. Melalui anak dan cucu usahanya, perusahaan memperluas infrastruktur pengolahan air bersih di wilayah operasionalnya, khususnya di Provinsi Riau.
Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad, menyatakan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik infrastruktur, tetapi juga memprioritaskan dampak sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat. Salah satu upaya nyata diwujudkan di Kota Pekanbaru, Riau, melalui pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Riau yang disertai dengan inisiatif pengembangan layanan air bersih.
“Di wilayah Pekanbaru, Riau, PTPP tidak hanya membangun RS UPT Vertikal saja, namun juga hadir untuk masyarakat dalam lini bisnis pengolahan air bersih yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Novel.
Inisiatif Air Bersih Melalui Anak Perusahaan
Dalam mewujudkan layanan air bersih tersebut, PTPP mengandalkan cucu perusahaannya, yakni PT PP Tirta Madani dan PT PP Tirta Riau. Keduanya memainkan peran penting dalam pengolahan dan distribusi air bersih untuk masyarakat di wilayah Riau, khususnya Pekanbaru dan sekitarnya.
PT PP Tirta Madani telah mulai beroperasi. Perusahaan ini bermitra dengan Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Siak dan memiliki kapasitas pengolahan air mencapai 750 liter per detik. Saat ini, kapasitas terpasang tercatat sebesar 500 liter per detik.
Sementara itu, PT PP Tirta Riau didirikan untuk memperluas jangkauan pelayanan air bersih di wilayah yang sama. Perusahaan ini bekerja sama dengan dua PDAM, yakni Tirta Siak dan Tirta Kampar. Kapasitas terpasang yang dimiliki saat ini sebesar 1.000 liter per detik, dengan kapasitas produksi mencapai 500 liter per detik.
Penerapan Teknologi Canggih: District Meter Area (DMA)
Tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur pengolahan air, PT PP juga menerapkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi air bersih kepada masyarakat. Salah satu teknologi yang digunakan adalah sistem District Meter Area (DMA), yang memungkinkan segmentasi jaringan pipa air sehingga gangguan atau kerusakan pada satu area tidak mempengaruhi seluruh jaringan.
“Guna meningkatkan pelayanan air minum di Kota Pekanbaru tidak hanya sekedar mengganti pipa baru dengan standar foodgrade dan memperbaharui peningkatan pengolahan air, tapi juga menerapkan sistem District Meter Area (DMA),” jelas Novel.
Penerapan sistem ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan air bersih di Pekanbaru. Saat ini, jaringan pipa yang dibangun telah mencakup 54 area DMA yang tersebar di wilayah kerja PT PP Tirta Madani dan PT PP Tirta Riau.
Teknologi DMA yang diterapkan bukan hanya sebatas efisiensi distribusi, tetapi juga merupakan inovasi besar bagi PDAM Tirta Siak yang telah berdiri selama 51 tahun. Untuk pertama kalinya, jaringan air minum PDAM ini memiliki pipa berstandar foodgrade yang aman dan higienis untuk konsumsi langsung.
“Kehadiran kedua entitas ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi penggunaan air tanah,” kata Novel lebih lanjut.
Dampak Nyata untuk Masyarakat Pekanbaru
Kehadiran dua entitas PTPP ini memberi dampak signifikan terhadap akses masyarakat terhadap air bersih. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru, sebanyak 453.864 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan kini telah mendapatkan akses air bersih dari jaringan layanan PT PP Tirta Madani dan PT PP Tirta Riau.
Hingga pertengahan tahun 2025, setidaknya 10.000 sambungan rumah tangga telah menikmati manfaat air minum perpipaan yang memenuhi standar kualitas air minum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023.
Standar tersebut mencakup kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi air minum yang aman dan layak konsumsi. Air minum yang memenuhi syarat tersebut menjadi sangat penting mengingat banyak wilayah di Indonesia, termasuk Pekanbaru, sebelumnya masih mengandalkan air tanah yang rentan tercemar.
Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Langkah PTPP ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-6, yakni memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua.
Dengan mengintegrasikan pendekatan teknologi dan kemitraan lokal, PTPP berhasil menciptakan model kolaboratif antara sektor BUMN dan pemerintah daerah dalam meningkatkan layanan dasar kepada masyarakat.
Proyek air bersih di Riau ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam memperluas akses air minum perpipaan, yang saat ini masih menjadi tantangan di banyak daerah. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akses air minum perpipaan nasional masih berada di bawah 30 persen, jauh dari target universal access.
Melalui inisiatif seperti yang dilakukan PT PP, diharapkan kontribusi BUMN dapat mempercepat pencapaian target tersebut dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber air yang tidak aman.
PTPP menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur tidak hanya berbicara tentang jalan, gedung, dan jembatan, melainkan juga tentang akses terhadap kebutuhan dasar yang layak seperti air bersih. Pendekatan inovatif yang diterapkan perusahaan menjadi bukti bahwa transformasi teknologi dan kemitraan lokal dapat berjalan beriringan untuk memberikan dampak sosial yang signifikan.
Dengan keberadaan PT PP Tirta Madani dan PT PP Tirta Riau di Pekanbaru, kualitas hidup masyarakat diharapkan terus meningkat seiring dengan bertambahnya cakupan layanan air bersih yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan.