JAKARTA — PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Indonesia mulai hari ini. Penyesuaian harga ini mengikuti tren penurunan harga minyak mentah dunia dan menjadi bagian dari kebijakan penyesuaian berkala yang rutin dilakukan oleh BUMN energi tersebut.
Penurunan harga BBM non-subsidi ini berlaku untuk beberapa jenis BBM unggulan seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sementara untuk jenis BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar, harga tetap stabil di angka yang telah ditentukan pemerintah.
Penurunan Harga BBM di Jawa Barat dan Wilayah Lain
Di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Bali dan NTB, harga Pertamax tercatat turun dari Rp12.400 menjadi Rp12.100 per liter. Pertamax Turbo juga mengalami penurunan dari Rp13.300 menjadi Rp13.050 per liter.
Tak hanya itu, harga Pertamax Green 95 juga turun dari Rp13.150 menjadi Rp12.800 per liter. Jenis BBM diesel seperti Dexlite ikut turun dari Rp13.350 menjadi Rp12.740 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.750 menjadi Rp13.200 per liter.
"Penyesuaian harga ini dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan tren harga minyak dunia, serta untuk memberikan pelayanan yang kompetitif kepada masyarakat," ujar pernyataan resmi dari pihak Pertamina.
Harga BBM Non-Subsidi di Berbagai Daerah
Berikut daftar harga BBM Pertamina per liter di berbagai daerah di Indonesia per Senin, 23 Juni 2025:
1. Aceh
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Biosolar (subsidi): Rp6.800
2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp11.400
Dexlite: Rp11.920
Biosolar (subsidi): Rp6.800
3. Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.290
Pertamina Dex: Rp13.800
Biosolar (subsidi): Rp6.800
4. Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.850
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.100
Biosolar (subsidi): Rp6.800
5. FTZ Batam
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp11.600
Pertamax Turbo: Rp12.350
Dexlite: Rp12.080
Pertamina Dex: Rp12.550
Biosolar (subsidi): Rp6.800
6. Jawa dan Bali
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.100
Pertamax Turbo: Rp13.050
Pertamax Green 95: Rp12.800
Dexlite: Rp12.740
Pertamina Dex: Rp13.200
Biosolar (subsidi): Rp6.800
7. Nusa Tenggara Timur
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.100
Pertamax Turbo: Rp13.050
Dexlite: Rp12.740
Pertamina Dex: Rp13.200
Biosolar Non-subsidi: Rp12.640
Biosolar (subsidi): Rp6.800
8. Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Biosolar (subsidi): Rp6.800
9. Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.290
Pertamina Dex: Rp13.800
Biosolar (subsidi): Rp6.800
10. Sulawesi dan Gorontalo
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Biosolar (subsidi): Rp6.800
11. Maluku dan Maluku Utara
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Dexlite: Rp13.020
12. Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Dexlite: Rp13.020
Biosolar (subsidi): Rp6.800
13. Papua Barat dan Papua Barat Daya
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.400
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Harga BBM Subsidi Tetap Stabil
Berbeda dengan jenis non-subsidi, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap berada pada angka Rp10.000 dan Rp6.800 per liter. Pemerintah masih mempertahankan subsidi sebagai bagian dari strategi menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan inflasi.
“Pemerintah terus memastikan ketersediaan BBM subsidi tetap aman dan terjangkau oleh masyarakat, terutama bagi sektor transportasi dan UMKM,” bunyi penjelasan dalam siaran resmi.
Penyesuaian Harga BBM Ikuti Harga Minyak Dunia
Penyesuaian harga BBM Pertamina dilakukan setiap bulan, dan mengikuti rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) sebagai acuan harga BBM di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memengaruhi harga jual di dalam negeri.
Dengan adanya penurunan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih terbantu dalam aktivitas sehari-hari, terutama dalam pengeluaran transportasi pribadi maupun operasional usaha kecil menengah.
Penurunan harga BBM ini menjadi kabar baik di tengah kondisi ekonomi yang masih menyesuaikan dengan berbagai tantangan global.
Pantau terus perkembangan harga BBM dan kebijakan energi terbaru hanya di portal berita terpercaya.