Atasi Truk ODOL, Pakar Otomotif Usulkan Sistem Terintegrasi Modern

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:24:45 WIB
Atasi Truk ODOL, Pakar Otomotif Usulkan Sistem Terintegrasi Modern

JAKARTA - Permasalahan truk Over Dimension and Over Load (ODOL) menjadi isu krusial di sektor otomotif dan transportasi Indonesia. Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan bahwa pengoperasian truk ODOL masih marak karena sistem logistik Indonesia sangat bergantung pada kendaraan truk bermuatan penuh.

Menurut Yannes, sekitar 80 persen pasar pengiriman barang (freight) di Indonesia masih menggunakan angkutan jalan dengan sistem Full Truck Load. Ketergantungan ini membuat masalah ODOL semakin kompleks, khususnya dalam dunia otomotif, karena truk-truk yang dimensi dan muatannya melebihi batas standar beroperasi secara masif.

Studi Banding Otomotif Negara Maju

Dalam dunia otomotif dan logistik global, negara-negara maju seperti Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat sudah memanfaatkan teknologi dan infrastruktur secara optimal untuk mengatasi masalah yang serupa. Yannes menjelaskan bahwa negara-negara tersebut memanfaatkan jalur kereta api yang lebih maju untuk mengurangi ketergantungan pada truk, sekaligus mengintegrasikan sistem otomotif dengan teknologi pengawasan canggih.

Di sektor otomotif Eropa, misalnya, sanksi bagi pelanggaran ODOL sangat ketat. Denda dihitung berdasarkan kelebihan muatan dan jarak tempuh, dan pelanggar berulang dapat dikenakan sanksi ganda hingga pencabutan izin operasi. Pendekatan ini memastikan pengawasan yang efektif sekaligus memberikan efek jera.

Amerika Serikat, melalui teknologi otomotif yang maju, memakai sensor Weigh-in-Motion (WIM) yang terintegrasi dengan GPS dan basis data kepolisian. Dengan sistem ini, truk ODOL otomatis mendapatkan tilang elektronik (e-ticket), mempercepat proses penegakan hukum tanpa harus menghentikan kendaraan secara manual.

Sementara itu, Jepang mengatur muatan maksimum kendaraan pengangkut berdasarkan jenis jalan yang dilalui. Di ranah otomotif, Jepang juga mewajibkan semua truk barang menggunakan sistem pelacakan (tracking system) untuk memonitor pergerakan dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Perlunya Inovasi Teknologi Otomotif di Indonesia

Yannes menekankan bahwa Indonesia perlu melakukan investasi serius dalam pengembangan teknologi otomotif dan sistem logistik multimoda yang terintegrasi. Dengan dukungan teknologi otomotif yang tepat, pemerintah bisa mengawasi kendaraan pengangkut barang secara real-time, meminimalkan pelanggaran ODOL, serta mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan jalan.

Sistem otomotif modern yang terintegrasi dapat membantu mengoptimalkan distribusi barang sehingga tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan ramah lingkungan. Investasi dalam teknologi otomotif ini juga akan mempercepat transformasi logistik Indonesia menjadi lebih profesional dan berkelanjutan.

Dampak Truk ODOL bagi Infrastruktur Otomotif Nasional

Kerusakan infrastruktur jalan yang terjadi akibat truk ODOL menimbulkan beban besar bagi dunia otomotif dan transportasi nasional. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa setiap tahun pemerintah harus mengalokasikan anggaran puluhan triliun rupiah untuk memperbaiki jalan rusak.

Kerusakan tersebut tidak hanya merugikan sektor otomotif, tetapi juga memperlambat mobilitas barang dan berdampak negatif pada perekonomian. Infrastruktur jalan yang rusak membuat kendaraan otomotif seperti truk dan bus mengalami peningkatan biaya operasional akibat perawatan dan kerusakan yang lebih sering terjadi.

AHY juga menegaskan pentingnya penindakan tegas terhadap pelanggaran ODOL sebagai bagian dari upaya menjaga kelangsungan infrastruktur otomotif dan keselamatan pengguna jalan.

Menyongsong Masa Depan Otomotif dan Logistik

Masalah truk ODOL merupakan tantangan serius dalam dunia otomotif dan logistik Indonesia. Namun, dengan mengambil pelajaran dari negara-negara maju dan menerapkan teknologi otomotif terkini, Indonesia berpotensi mengatasi permasalahan ini secara efektif.

Pengembangan sistem logistik multimoda yang mengintegrasikan jalur kereta api, laut, dan jalan raya, didukung dengan teknologi otomotif modern, akan meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi barang. Selain itu, pengawasan otomatis dan sanksi yang tegas akan menekan praktik ODOL.

Dengan komitmen kuat dan dukungan teknologi otomotif yang tepat, Indonesia dapat memperbaiki kualitas sistem logistik nasional, melindungi infrastruktur, dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Ini bukan hanya soal perbaikan teknis, tetapi transformasi besar bagi industri otomotif dan logistik nasional menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Terkini