Dokter Tekankan Peran Vaksin Dalam Tumbuh Kembang Anak

Rabu, 23 Juli 2025 | 07:34:31 WIB
Dokter Tekankan Peran Vaksin Dalam Tumbuh Kembang Anak

JAKARTA - Melindungi anak dari ancaman penyakit tidak cukup hanya dengan menjaga kebersihan atau memberikan makanan bergizi. Sistem imun anak yang masih berkembang membutuhkan dukungan ekstra dan salah satu cara paling efektif adalah melalui vaksinasi. Vaksin menjadi perisai utama untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya yang bisa menyerang kapan saja.

Menyikapi pentingnya imunisasi, dr. Jessica Sugiharto, Sp.A, dokter spesialis anak lulusan Universitas Udayana, mengajak para orang tua untuk tidak lengah dalam memenuhi kebutuhan vaksinasi anak. Ia menekankan pentingnya memberikan vaksin primer dan tambahan secara lengkap, sebagai bentuk perlindungan menyeluruh.

"Orang tua sebaiknya memahami pentingnya memenuhi vaksin anak, termasuk vaksin primer dan tambahan, demi menjaga kesehatan serta membentuk imunitas tubuh terhadap beragam penyakit," jelas dr. Jessica dalam sebuah webinar.

Vaksin Primer DPT: Proteksi Awal yang Wajib Diberikan

Salah satu vaksin primer yang wajib diberikan adalah vaksin DPT. Vaksin ini berfungsi melindungi anak dari difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus tiga penyakit yang sangat menular dan berpotensi fatal.

dr. Jessica menyampaikan bahwa vaksin DPT dapat diberikan sejak usia 2 hingga 4 bulan. Setelah dosis awal, anak perlu mendapat dosis tambahan pada usia 18 bulan, kemudian lagi saat memasuki usia prasekolah (sekitar lima tahun) dan usia sekolah antara 10 hingga 12 tahun.

"Setelah tiga dosis primer diberikan, proteksi terhadap infeksi bakteri mampu melindungi anak dari pertusis sebesar 85 persen," ujarnya.

Namun, tanpa dosis tambahan, efektivitas perlindungan akan menurun seiring waktu. "Jika dosis tambahan tidak diberikan pada usia sekolah, maka proteksi akan menurun hingga lima sampai 10 tahun," lanjutnya.

Vaksin Tambahan: Perlindungan Lebih Luas dan Spesifik

Selain vaksin primer, dr. Jessica juga menganjurkan agar anak mendapatkan vaksinasi tambahan, khususnya untuk penyakit-penyakit yang kerap muncul seiring bertambahnya usia anak. Beberapa di antaranya termasuk vaksin untuk influenza, hepatitis A, dan MMR (campak, gondongan, rubella).

Vaksin Influenza: Melindungi dari Serangan Virus Musiman

Influenza adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan dapat menyerang anak-anak kapan saja. Oleh karena itu, vaksinasi influenza direkomendasikan sebagai vaksin tambahan yang bisa dimulai sejak usia enam bulan.

"Vaksin pertama yang lebih berfokus pada penyakit pernapasan misalnya vaksin influenza yang bisa diberikan mulai usia enam bulan dan bisa diberikan booster setiap tahun," jelas dr. Jessica.

Vaksin influenza mampu melindungi dari virus tipe A dan B dan memiliki efektivitas selama 6 hingga 12 bulan. Karena virus influenza cenderung bermutasi setiap tahun, maka vaksin ini sebaiknya diberikan setahun sekali.

Vaksin Hepatitis A: Mencegah Gangguan Saluran Cerna

Lingkungan yang kurang higienis, seperti makanan yang terkontaminasi atau tangan yang kotor, bisa menjadi sumber masuknya virus hepatitis A ke dalam tubuh anak. Untuk mencegah hal ini, dr. Jessica menganjurkan pemberian vaksin hepatitis A mulai dari usia satu tahun.

"Dosis selanjutnya diberikan pada usia enam hingga 18 bulan setelah dosis pertama, untuk melindungi tubuh dari infeksi virus hepatitis A yang menyerang hati," tuturnya.

Manfaatnya pun sangat besar. "Vaksin hepatitis A memberikan perlindungan mencapai 95 persen untuk satu dosis, dan 100 persen melindungi selama 20 tahun untuk dua dosis," tambahnya. Karena efektivitas jangka panjang ini, booster ulang tidak lagi diperlukan.

Vaksin MMR: Perlindungan terhadap Campak, Gondongan, dan Rubella

Ketika anak memasuki usia balita, mereka semakin banyak berinteraksi dengan lingkungan luar seperti taman bermain, sekolah, atau tempat umum lainnya. Risiko tertular penyakit seperti campak, gondongan, dan rubella pun meningkat.

Untuk itu, vaksin MMR dianjurkan diberikan pada usia 15 bulan, dengan dosis tambahan lima sampai tujuh tahun setelah dosis pertama. Setelah dua kali pemberian, vaksin ini dapat memberikan perlindungan yang cukup panjang.

“Setelah pemberian dua dosis, perlindungan pada penyakit tersebut mampu mencapai 10 hingga 20 tahun,” jelas dr. Jessica.

Jangan Ragu Beri Vaksinasi Tambahan

Meski vaksin primer seringkali menjadi prioritas utama dalam program imunisasi dasar, dr. Jessica mengingatkan bahwa vaksinasi tambahan juga sama pentingnya. Terlebih, anak-anak terus tumbuh dan menghadapi potensi risiko infeksi baru di setiap fase hidup mereka.

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa vaksinasi bukan hanya tentang kewajiban medis, melainkan juga bentuk tanggung jawab dan kasih sayang terhadap anak. Vaksin tambahan bukanlah opsi sekunder, melainkan pelengkap penting untuk membentuk imunitas yang tangguh dan menyeluruh.

Investasi Sehat untuk Masa Depan Anak

Memberikan vaksin kepada anak tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga memberi mereka kesempatan tumbuh sehat, aktif, dan siap menghadapi dunia. Vaksin primer membangun fondasi kekebalan tubuh, sementara vaksin tambahan memperkuat dan memperluas perlindungan tersebut.

Dengan pemenuhan vaksinasi yang lengkap dan tepat waktu, orang tua telah menanam investasi jangka panjang untuk kesehatan anak. Keputusan ini bukan hanya akan melindungi anak dari penyakit hari ini, tetapi juga membekali mereka dengan kekebalan yang akan berguna hingga bertahun-tahun ke depan.

Terkini

BYD Bawa Yangwang ke Eropa Mulai 2026

Rabu, 23 Juli 2025 | 07:58:10 WIB

Kementerian ESDM Dorong Kopdes Salurkan LPG 3 Kg

Rabu, 23 Juli 2025 | 08:00:59 WIB

Properti Gading Serpong Tumbuh Pesat

Rabu, 23 Juli 2025 | 08:03:51 WIB