JAKARTA - Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi pada bulan Juli 2025. PT Pertamina resmi menaikkan harga sejumlah BBM nonsubsidi yang berlaku secara nasional mulai Minggu, 27 Juli 2025. Kebijakan ini diambil menyusul regulasi terbaru dari pemerintah yang menjadi dasar perhitungan harga jual eceran BBM umum.
Latar Belakang Penyesuaian Harga
Kenaikan ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Aturan tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga eceran untuk bensin dan solar di stasiun pengisian bahan bakar umum. Tujuannya adalah untuk menciptakan struktur harga yang lebih realistis, mencerminkan harga keekonomian serta mengikuti dinamika harga minyak dunia.
- Baca Juga Lima Daerah Siap PSU, Logistik Terpenuhi
Rincian Kenaikan Harga BBM
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, terdapat sejumlah penyesuaian harga:
Pertamax kini dibanderol Rp12.500 per liter, naik dari sebelumnya Rp12.100.
Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.500 per liter dari Rp13.050.
Pertamax Green 95 meningkat dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter.
Jenis BBM diesel juga mengalami penyesuaian:
Dexlite yang sebelumnya dijual Rp12.740 per liter kini menjadi Rp13.320.
Pertamina Dex naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter.
BBM Subsidi Tidak Mengalami Perubahan
Meski harga BBM nonsubsidi naik, BBM bersubsidi tetap tidak mengalami penyesuaian. Pertalite masih dijual dengan harga Rp10.000 per liter, sedangkan Bio Solar tetap pada harga Rp6.800 per liter. Hal ini menjadi langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan menghindari dampak langsung bagi pengguna BBM bersubsidi.
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina per Minggu, 27 Juli 2025
Sumatera dan Kepulauan:
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Free Trade Zone (FTZ) Sabang:
Pertamax: Rp11.800
Dexlite: Rp12.460
FTZ Batam:
Pertamax: Rp12.000
Pertamax Turbo: Rp12.800
Dexlite: Rp12.640
Pertamina Dex: Rp13.000
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Pulau Jawa dan Bali:
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Bali, NTB, NTT:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Bio Solar Nonsubsidi (NTT): Rp13.220
Kalimantan:
Kalimantan Barat, Tengah, Timur, Utara:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Kalimantan Selatan:
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Sulawesi:
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Tenggara, Selatan, Barat:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Wilayah Timur:
Maluku, Maluku Utara:
Pertamax: Rp12.800
Dexlite: Rp13.610
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo (hanya Papua): Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex (hanya Papua dan Papua Barat Daya): Rp13.950
Dengan adanya kenaikan ini, masyarakat pengguna BBM nonsubsidi diimbau untuk menyesuaikan pola konsumsi energi mereka secara lebih efisien. Kenaikan harga BBM ini juga diharapkan dapat mencerminkan kondisi pasar global dan mendukung kebijakan energi nasional yang berkelanjutan.
Langkah penyesuaian harga ini penting untuk menjaga keseimbangan fiskal dan mendorong penggunaan energi secara lebih bijak. Pemerintah dan Pertamina diharapkan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan ini agar tidak menimbulkan keresahan yang tidak perlu.