Proyek Jalur Rel Mandai Makassar New Port Sepanjang 14 Km Jadi Harapan Baru Efisiensi Logistik

Proyek Jalur Rel Mandai Makassar New Port Sepanjang 14 Km Jadi Harapan Baru Efisiensi Logistik
Proyek Jalur Rel Mandai Makassar New Port Sepanjang 14 Km Jadi Harapan Baru Efisiensi Logistik

JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pengembangan infrastruktur logistik nasional, salah satunya melalui proyek jalur rel kereta api Mandai–Makassar New Port (MNP) sepanjang 14 kilometer yang saat ini sedang menjadi perhatian utama di Sulawesi Selatan. Proyek strategis ini disebut-sebut akan membawa perubahan besar terhadap sistem distribusi barang di wilayah tersebut, khususnya dalam menurunkan biaya logistik dan mempercepat arus barang dari kawasan industri ke pelabuhan.

Namun di balik ambisi besar ini, sejumlah tantangan teknis dan koordinasi lintas sektor masih menjadi ganjalan yang harus segera diselesaikan. Meski demikian, harapan tetap tinggi bahwa proyek ini akan menjadi solusi nyata bagi transformasi logistik di Sulawesi Selatan, bukan sekadar wacana pembangunan.

Jalur Kereta Mandai–MNP, Integrasi Transportasi Multimoda

Baca Juga

Update Harga BBM Terbaru Agustus 2025

Proyek rel kereta ini bertujuan untuk menghubungkan Stasiun Mandai dengan Pelabuhan Makassar New Port (MNP) sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur logistik berbasis konektivitas darat-laut. Jalur sepanjang 14 kilometer ini akan menjadi bagian penting dari sistem transportasi multimoda, mengintegrasikan jalur kereta api dengan pelabuhan laut utama di kawasan timur Indonesia.

Bambang Haryo Soekartono (BHS), anggota Komisi VII DPR RI, menegaskan pentingnya proyek ini bukan hanya untuk mobilitas barang, tetapi sebagai bagian dari agenda pemerataan ekonomi dan efisiensi biaya logistik.

“Jalur ini bukan hanya soal transportasi, tetapi efisiensi dan pemerataan ekonomi,” ujar BHS saat melakukan kunjungan langsung ke Stasiun Mandai dan Pelabuhan MNP.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan proyek ini sangat tergantung pada kolaborasi antarpihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta.

“Ini soal kolaborasi harus dipercepat,” tambahnya.

Anggaran dan Nilai Ekonomi

Proyek jalur rel Mandai–MNP diproyeksikan menelan biaya sekitar Rp32 miliar per kilometer, atau sekitar Rp448 miliar untuk total panjang 14 kilometer. Meskipun jumlahnya tidak kecil, nilai ini dianggap sepadan dengan dampak ekonomi jangka panjang yang bisa dihasilkan.

Integrasi langsung antara kawasan industri dan pelabuhan diyakini akan memangkas waktu dan biaya pengiriman barang secara signifikan, serta mengurangi ketergantungan pada angkutan jalan raya yang selama ini menjadi andalan distribusi logistik di Sulawesi Selatan.

Komoditas unggulan seperti semen Tonasa dan Bosowa, yang saat ini menjadi tulang punggung industri di Sulsel, diperkirakan akan merasakan dampak positif langsung ketika jalur ini mulai beroperasi.

Progres Pengadaan Lahan Capai 70 Persen

Dari sisi pembebasan lahan, proyek ini menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Hingga pertengahan Juni 2025, sekitar 70 persen lahan yang dibutuhkan telah berhasil diamankan. Menariknya, sebagian besar lahan tersebut merupakan milik pemerintah daerah, sehingga proses pengalihan aset dapat dilakukan tanpa memerlukan anggaran besar.

Namun demikian, masih ada sejumlah kendala koordinasi antarinstansi yang memperlambat proses penyelesaian lahan dan konstruksi jalur kereta.

“Masih ada lahan pemerintah yang perlu difinalisasi. Jika ini selesai, integrasi dengan pelabuhan dapat dimulai, dan dampaknya akan langsung terasa di sektor logistik,” kata Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Deby Hospital.

Menurutnya, ketika lahan telah sepenuhnya tersedia, tahap konstruksi dan integrasi pelabuhan bisa segera dimulai, yang akan mendorong peningkatan efisiensi sistem logistik Sulsel secara keseluruhan.

Potensi Menjadikan Makassar sebagai Hub Internasional

Tidak sedikit pihak yang melihat proyek jalur rel Mandai–MNP ini sebagai salah satu kunci bagi Sulawesi Selatan untuk berkembang menjadi pusat logistik regional, bahkan internasional. Letak strategis Makassar di kawasan timur Indonesia membuatnya memiliki potensi besar sebagai hub perdagangan dan logistik kawasan timur dan Pasifik.

Dengan adanya konektivitas langsung antara kawasan industri dan pelabuhan, maka proses ekspor barang dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global, tetapi juga dapat menarik lebih banyak investor ke wilayah Sulsel.

Namun, banyak pihak menekankan bahwa realisasi proyek ini harus disertai dengan komitmen penuh dalam hal pelaksanaan teknis, efisiensi birokrasi, serta pengawasan anggaran agar hasilnya tidak hanya menjadi potensi yang tidak pernah diwujudkan.

Antara Harapan dan Tantangan

Masyarakat Sulawesi Selatan menaruh harapan besar terhadap proyek ini. Namun, mereka juga mulai mempertanyakan kejelasan timeline dan eksekusi lapangan. Sejumlah proyek strategis nasional sebelumnya dinilai terlalu lambat dalam realisasi, dan masyarakat khawatir bahwa proyek jalur rel Mandai–MNP akan mengalami hal serupa.

Selain kendala teknis dan pembebasan lahan, tantangan lainnya juga mencakup koordinasi lintas kementerian, konsistensi kebijakan, serta pengawasan kualitas konstruksi dan keselamatan.

Jika semua hambatan ini dapat diatasi, maka proyek jalur kereta Mandai–MNP bisa menjadi salah satu model pembangunan infrastruktur logistik terintegrasi yang berhasil di Indonesia bagian timur.

Proyek jalur kereta api Mandai–Makassar New Port sejauh ini menjadi simbol dari ambisi pemerintah dalam membenahi sistem logistik nasional, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Dengan anggaran besar, potensi ekonomi yang menjanjikan, dan dukungan sejumlah pihak, proyek ini layak mendapat perhatian khusus.

Namun, tanpa sinergi yang kuat dan percepatan eksekusi, proyek ini terancam menjadi sekadar janji pembangunan. Kolaborasi antara pusat dan daerah, penyelesaian lahan, serta komitmen politik menjadi kunci agar jalur rel Mandai–MNP benar-benar menjadi pengubah permainan dalam efisiensi logistik Sulsel, bukan sekadar tantangan baru yang tak kunjung selesai.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

3 Shio Paling Hoki di Pekan 4 Sampai 10 Agustus 2025

3 Shio Paling Hoki di Pekan 4 Sampai 10 Agustus 2025

Diskon Besar iPhone 16 Pro Max Awal Agustus 2025

Diskon Besar iPhone 16 Pro Max Awal Agustus 2025

HP Samsung Murah untuk Pelajar di Bawah Rp2 Juta

HP Samsung Murah untuk Pelajar di Bawah Rp2 Juta

4 HP Oppo dengan Kamera Terbaik, Mulai Rp 3 Jutaan

4 HP Oppo dengan Kamera Terbaik, Mulai Rp 3 Jutaan

Tren Terbaru Xiaomi dan Poco Agustus 2025

Tren Terbaru Xiaomi dan Poco Agustus 2025