Bahaya di Balik Klaim Sehat Rendaman Rokok Obat: Tanpa Bukti Ilmiah yang Valid
- Senin, 16 Juni 2025

JAKARTA – Praktik merendam kaki dalam air rebusan isi rokok obat tengah ramai dibicarakan di kalangan masyarakat, terutama di media sosial. Klaim yang beredar menyebutkan bahwa rendaman ini dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, terutama untuk kesehatan organ dalam tubuh. Namun, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh klaim-klaim tersebut yang tidak didukung bukti ilmiah yang jelas.
Klaim Tanpa Bukti Ilmiah
Fenomena rendaman kaki dengan air rebusan rokok obat sering ditemukan di media sosial, di mana banyak yang mengklaim bahwa metode ini bisa memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Beberapa pihak menyebutkan bahwa dengan merendam kaki dalam air yang berasal dari bahan herbal dalam rokok obat, tubuh bisa merasakan manfaat secara menyeluruh, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga memperbaiki kesehatan organ dalam.
Baca JugaPeluang Karier Kaigo Menjanjikan Bagi Lulusan Kesehatan Indonesia
Namun, menurut dr. Andi Khomeini, klaim tersebut tidak dapat diterima begitu saja tanpa ada penelitian ilmiah yang mendukungnya. Andi menegaskan bahwa ia belum menemukan bukti uji klinis yang dapat mendukung efektivitas rendaman kaki ini. "Memang ada beberapa zat yang bisa masuk melalui kulit, namun apakah ada uji klinisnya? Itu yang saya pikir belum ada, atau setidaknya saya belum mendapatkan referensinya," jelas dr. Andi.
Bahkan, ia mengimbau agar masyarakat tidak tergoda oleh klaim yang mengatasnamakan kesehatan tanpa adanya dasar medis yang sah. "Jangan langsung percaya sebelum ada bukti medis yang jelas," tambahnya.
Proses Penyerapan Zat yang Tidak Terjamin
Dr. Andi menjelaskan lebih lanjut bahwa meskipun beberapa zat bisa diserap melalui kulit, proses tersebut harus dilakukan dengan cara yang terkontrol dan aman. Biasanya, dalam dunia medis, penyerapan zat dilakukan melalui salep atau plester terapi yang sudah teruji keamanannya.
Dalam praktik rendaman kaki dengan rebusan bahan herbal dari rokok obat, mekanisme penyerapan zat tidak dapat dipastikan, yang membuatnya sulit untuk dijadikan sebagai terapi medis yang dapat diandalkan. "Mungkin jika ada efek sensasi hangat atau aroma yang menenangkan, itu yang dirasakan oleh orang yang melakukan, tapi itu tidak menjamin ada perubahan positif pada organ dalam," ujar dr. Andi.
Dia juga memperingatkan agar setiap orang yang mencoba praktik ini untuk selalu memperhatikan respons tubuhnya. "Jika setelah melakukan rendaman muncul ketidaknyamanan di kulit atau di organ tubuh lainnya, sebaiknya segera hentikan praktik tersebut," tuturnya.
Risiko Kesehatan Tanpa Pengawasan Medis
Bukan hanya soal klaim yang tidak terbukti, dr. Andi juga mengingatkan bahwa tidak semua yang alami itu aman. Praktik ini belum diakui dalam dunia medis dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan rendaman rokok obat dapat memberikan manfaat nyata bagi tubuh. Bahkan, banyak dari klaim ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi, yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai ‘anekdotal’ yaitu cerita yang disampaikan oleh individu tanpa bukti ilmiah yang kuat.
"Kita harus hati-hati dengan klaim seperti ini. Tanpa adanya uji klinis yang jelas, semuanya masih sebatas pengakuan individu. Itu tidak bisa dijadikan referensi medis," tegasnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi terkait produk yang mengklaim bisa memberikan manfaat kesehatan.
Masyarakat Diminta Berhati-hati
Dengan maraknya informasi yang beredar di media sosial, dr. Andi juga mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran klaim-klaim yang mengatasnamakan kesehatan. “Saya sarankan untuk tidak terlalu berlebihan. Nikmati apa yang Anda terima dengan sewajarnya dan selalu pantau efek sampingnya. Jangan sampai tergoda oleh klaim tanpa dasar yang jelas,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Andi menekankan bahwa untuk memastikan kesehatan dan keselamatan tubuh, masyarakat disarankan untuk tidak tergoda dengan berbagai pengobatan alternatif yang belum teruji klinis. "Sebelum mencoba metode pengobatan alternatif apa pun, lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang profesional," jelasnya.
Pengobatan Alternatif yang Aman
Bagi mereka yang tertarik dengan pengobatan alternatif, dr. Andi mengingatkan pentingnya mencari metode yang sudah terbukti aman dan efektif. Tidak jarang, metode pengobatan yang populer di media sosial justru berisiko terhadap kesehatan, terutama jika tidak ada pengawasan medis yang tepat.
Masyarakat diharapkan untuk memilih terapi yang telah teruji secara klinis dan didukung oleh bukti medis yang sah. "Jangan hanya karena sesuatu terlihat alami atau menyenangkan, lantas menganggapnya aman. Selalu pastikan apakah ada penelitian yang mendukungnya dan pastikan itu dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten," pesan dr. Andi.
Meskipun klaim tentang manfaat rendaman kaki dengan rebusan rokok obat banyak beredar di media sosial, penting bagi masyarakat untuk tetap berhati-hati dan kritis. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut, dan mekanisme penyerapan zat melalui kulit masih dipertanyakan. Praktik semacam ini sebaiknya dihentikan jika menimbulkan efek samping yang merugikan tubuh. Sebelum mencoba metode pengobatan alternatif, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan yang lebih valid dan aman.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Freeport Indonesia dan Stania Perkuat Hilirisasi Perak Timbal Nasional
- Jumat, 11 Juli 2025