
JAKARTA — Sebanyak 60 warga Kabupaten Madiun kini mendapatkan penebalan bantuan sosial (bansos) sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. Program penebalan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang teridentifikasi sebagai warga miskin dan rentan miskin. Penebalan ini akan berlangsung selama dua bulan, yaitu Juni dan Juli 2025, dengan masing-masing warga menerima tambahan bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan.
“Karena setiap bulan mendapat bantuan Rp 200 ribu, maka total penebalan bansos yang diterima dalam dua bulan ini adalah Rp 400 ribu,” ujar Andy Wijayanto, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, dalam keterangan pers yang diterima pada Senin, 16 Juni 2025.
Bantuan untuk Warga Miskin dan Rentan Miskin
Baca Juga
Penebalan bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang tidak terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH), namun memiliki status sosial sebagai keluarga miskin atau rentan miskin. Data penerima bantuan didapatkan melalui proses verifikasi dan validasi (verval) yang dilakukan oleh pemerintah desa setempat. Mereka yang terdaftar dalam program ini masuk dalam kategori "grade kedua" setelah penerima PKH.
Menurut Andy, bantuan tersebut merupakan upaya dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat miskin yang tidak terdaftar dalam program bantuan sosial utama seperti PKH. “Mereka merupakan masyarakat yang juga membutuhkan perhatian, dan kami berharap bantuan ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Bantuan sosial sembako ini diterima langsung oleh penerima melalui transfer ke rekening mereka dalam program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Namun, meskipun penyaluran sudah dilakukan langsung melalui rekening penerima, Dinas Sosial Kabupaten Madiun tidak lagi menerima informasi atau tembusan terkait proses pencairan dari pihak bank yang sebelumnya diberikan. Hal ini menandakan adanya perubahan sistem dalam mekanisme penyaluran bantuan.
Skema Penyaluran Bansos yang Baru
Sebelumnya, program BPNT disalurkan melalui sistem e-warung, yang memberikan bantuan sembako senilai Rp 200.000 setiap tiga bulan sekali. Namun, pemerintah kini mengganti mekanisme tersebut dengan sistem transfer langsung tunai ke rekening penerima, yang memungkinkan penyaluran bantuan dilakukan secara lebih fleksibel dan tepat waktu.
“Dulu ada e-warung yang menyalurkan bantuan sembako, namun kini kami beralih ke sistem transfer tunai. Dengan begitu, penerima bisa lebih bebas dalam menggunakan bantuan tersebut sesuai kebutuhan mereka,” jelas Andy.
Hal ini juga mempermudah pengawasan, karena bantuan langsung tunai tidak melalui perantara pihak ketiga. Penerima bisa langsung mengakses dana tersebut sesuai kebutuhan, baik untuk membeli sembako atau keperluan lainnya. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok yang kerap meningkat.
Fokus Menjaga Daya Beli Masyarakat
Menurut Andy Wijayanto, program penebalan bantuan sosial sembako ini merupakan bagian dari langkah nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi global dan dalam menghadapi peningkatan harga bahan pokok.
“Bantuan sosial sembako ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mempertahankan daya beli mereka. Selain itu, kami juga berharap program ini dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi masyarakat, terutama di tingkat lokal,” ujarnya.
Program ini tentunya juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meredam dampak inflasi yang berpotensi memberatkan masyarakat. Dengan adanya tambahan bantuan ini, diharapkan keluarga-keluarga penerima bisa lebih tenang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama terkait pangan yang menjadi kebutuhan utama setiap rumah tangga.
Penebalan Bansos Sembako Sebagai Program Nasional
Penebalan bansos sembako ini tidak hanya berlaku di Kabupaten Madiun, tetapi juga merupakan program nasional yang telah dijalankan oleh Kementerian Sosial di seluruh Indonesia. Program ini mencakup sejumlah daerah yang membutuhkan penyesuaian dalam jumlah bantuan sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi masing-masing wilayah.
Dengan adanya penebalan bantuan ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan dampak positifnya dalam kehidupan sehari-hari. Program ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk memastikan bahwa masyarakat miskin tetap mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di tengah masa-masa sulit.
Selain itu, program penebalan bansos sembako juga merupakan bagian dari agenda besar pemerintah untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, bantuan dari pemerintah menjadi salah satu pilar yang sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.
Keberlanjutan Program dan Prospek ke Depan
Meskipun penebalan bansos sembako kali ini bersifat sementara, yaitu hanya untuk dua bulan (Juni dan Juli 2025), keberlanjutannya masih tergantung pada evaluasi dan perkembangan kondisi ekonomi ke depan. Pihak pemerintah daerah, bersama dengan Kemensos, akan terus memantau efektivitas program ini dan mengevaluasi apakah diperlukan penyesuaian lebih lanjut di masa mendatang.
Pemerintah berharap agar masyarakat yang menerima bantuan dapat menggunakan dana tersebut dengan bijak untuk kebutuhan sehari-hari, serta untuk mendukung pemulihan ekonomi di tingkat keluarga. Di samping itu, diharapkan pula bahwa bantuan ini akan mendorong terciptanya stabilitas sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang lebih berkelanjutan.
Secara keseluruhan, penebalan bantuan sosial sembako di Kabupaten Madiun merupakan langkah positif dari pemerintah untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan. Dengan bantuan tunai langsung ini, diharapkan warga yang kurang mampu dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dan menjaga daya beli mereka. Program ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki kesejahteraan sosial masyarakat di seluruh Indonesia.
"Bantuan ini tidak hanya untuk membantu dalam aspek ekonomi, tetapi juga untuk menjaga keharmonisan sosial di tengah tantangan ekonomi yang ada," pungkas Andy Wijayanto menutup penjelasannya.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Infinix Hot 60 Pro, Gadget Anyar Siap Rilis 24 Juli
- 19 Juli 2025
2.
Jadwal Kapal Pelni Tarakan Parepare Juli 2025
- 19 Juli 2025
3.
Garuda Indonesia Layani Rute Jakarta Samarinda
- 19 Juli 2025
4.
Olahraga Ringan Bantu Jaga Tulang Belakang
- 19 Juli 2025
5.
6 Pasangan Artis Kakak Adik yang Jarang Terekspos
- 19 Juli 2025