Faktor Penyebab Penyumbatan Darah Jantung yang Jarang Diketahui: Mengungkap Bahaya di Balik Masalah Kardiovaskular
- Senin, 16 Juni 2025

JAKARTA - Faktor penyebab penyumbatan darah jantung yang jarang diketahui sering kali menjadi penyebab utama meningkatnya kasus penyakit jantung, terutama pada individu yang tidak menyadari adanya faktor risiko yang dapat mengancam kesehatan jantung mereka. Penyumbatan pembuluh darah di jantung, yang lebih dikenal dengan nama penyakit arteri koroner (PAK), merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Selama ini, kita banyak mendengar bahwa faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik merupakan penyebab utama penyakit jantung. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa faktor penyebab penyumbatan darah jantung yang tidak banyak diketahui orang?
Artikel ini akan mengulas secara rinci tentang faktor-faktor yang jarang diketahui namun dapat memperburuk kondisi jantung Anda. Mari kita simak penjelasan lengkap mengenai kondisi ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
Apa Itu Penyumbatan Darah Jantung?
Baca Juga
Penyumbatan darah jantung terjadi ketika arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung (arteri koroner) mengalami penyempitan atau sumbatan. Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh otot jantung. Penyumbatan ini biasanya terjadi karena penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat lainnya yang mengendap di dinding arteri. Jika tidak diobati, penyumbatan ini dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, atau stroke.
Namun, meskipun kita tahu beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyumbatan seperti kebiasaan merokok, hipertensi, atau diabetes, ada beberapa faktor penyebab penyumbatan darah jantung yang lebih jarang diketahui dan seringkali terabaikan.
Faktor Penyebab Penyumbatan Darah Jantung yang Jarang Diketahui
1. Stres Kronis dan Gangguan Emosional
Stres yang berkelanjutan atau gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi dapat berperan besar dalam perkembangan penyakit jantung. Ketika tubuh Anda mengalami stres, sistem saraf melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang dapat meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan peradangan dalam pembuluh darah. Semua ini berkontribusi pada penumpukan plak dan penyumbatan di arteri jantung.
Studi menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres emosional berkepanjangan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit arteri koroner. Stres juga dapat menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti makan berlebihan, merokok, atau kurang tidur, yang semuanya berperan dalam memperburuk kesehatan jantung.
2. Gangguan Tidur (Sleep Apnea)
Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana pernapasan seseorang terhenti sementara saat tidur. Gangguan ini memengaruhi kualitas tidur dan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, yang dapat memicu tekanan darah tinggi dan memperburuk risiko penyakit jantung. Sleep apnea yang tidak terdiagnosis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mempercepat proses penyumbatan arteri jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa individu yang menderita sleep apnea memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar untuk mengalami serangan jantung dibandingkan dengan orang yang tidur nyenyak tanpa gangguan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri jika Anda sering merasa terbangun dengan napas terengah-engah atau mendengkur keras saat tidur.
3. Paparan Polusi Udara
Paparan terhadap polusi udara, terutama partikel-partikel kecil seperti PM2.5, telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung. Polusi udara dapat menyebabkan peradangan kronis pada dinding pembuluh darah, memperburuk pembentukan plak, dan mempercepat penyumbatan arteri. Mereka yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi, seperti di perkotaan, lebih rentan terhadap gangguan kardiovaskular.
Studi-studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian akibat penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas udara di lingkungan sekitar Anda dan berusaha untuk mengurangi paparan terhadap polusi.
4. Infeksi Virus atau Bakteri
Beberapa jenis infeksi, seperti infeksi virus dan bakteri, dapat memengaruhi kesehatan jantung secara tidak langsung. Misalnya, infeksi virus seperti influenza atau COVID-19 dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan otot jantung. Peradangan ini dapat memperburuk kondisi jantung, mempengaruhi aliran darah, dan mempercepat proses penyumbatan arteri.
Penyakit seperti penyakit jantung akibat infeksi (infective endocarditis) juga dapat menyebabkan infeksi pada lapisan dalam jantung, memperburuk kerusakan pembuluh darah, dan meningkatkan risiko penyumbatan.
5. Kelebihan Kalsium dalam Pembuluh Darah (Kalsifikasi Arteri)
Kalsifikasi arteri adalah kondisi di mana kalsium menumpuk dalam dinding pembuluh darah. Meskipun kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang, penumpukan kalsium pada arteri dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, yang mengurangi aliran darah ke jantung. Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Kalsifikasi arteri sering terjadi pada orang yang menderita penyakit ginjal kronis, diabetes, atau hipertensi. Oleh karena itu, menjaga kadar kalsium darah dalam batas normal sangat penting untuk mencegah masalah jantung.
6. Kekurangan Nutrisi Tertentu (Vitamins D dan B12)
Vitamin D berperan penting dalam kesehatan jantung, dan kekurangannya dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah. Penurunan kadar vitamin D dapat meningkatkan risiko hipertensi, peradangan, dan pembekuan darah, yang semuanya dapat memperburuk kondisi jantung dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 dapat meningkatkan kadar homosistein dalam darah. Homosistein yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan arteri.
7. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Meskipun banyak faktor penyebab penyakit jantung yang dapat dikontrol dengan gaya hidup sehat, faktor genetik tetap memainkan peran penting. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit jantung, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya. Penyumbatan pembuluh darah jantung dapat terjadi lebih cepat pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, meskipun mereka menjalani gaya hidup sehat.
Selain itu, beberapa penyakit genetik langka, seperti hiperlipidemia familial, dapat menyebabkan kadar kolesterol yang sangat tinggi dan mempercepat pembentukan plak di pembuluh darah jantung.
8. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik dan arthritis rheumatoid, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat, termasuk pembuluh darah. Proses peradangan ini dapat menyebabkan penumpukan plak dan penyumbatan di arteri jantung.
9. Hormon dan Menopause pada Wanita
Perubahan hormon yang terjadi selama menopause dapat memengaruhi kesehatan jantung. Penurunan kadar estrogen pada wanita yang memasuki usia menopause meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Estrogen memiliki efek protektif pada dinding pembuluh darah dan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah. Ketika produksi estrogen berkurang, pembuluh darah dapat menjadi lebih kaku dan rentan terhadap plak, yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri.
Bagaimana Mencegah Penyumbatan Darah Jantung?
Untuk mencegah penyumbatan darah jantung, langkah-langkah pencegahan berikut sangat dianjurkan:
Menjaga Pola Makan Sehat: Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak jenuh, dan kaya akan antioksidan untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Mengelola Stres: Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres yang berlebihan.
Tidur yang Cukup dan Berkualitas: Jika Anda mengalami gangguan tidur, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menjaga Berat Badan Ideal: Mengurangi berat badan yang berlebih dapat mengurangi risiko diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi faktor risiko penyakit jantung lebih awal.
Penyumbatan darah jantung adalah masalah kesehatan yang sangat serius, dan meskipun banyak faktor yang diketahui sebagai penyebabnya, masih ada beberapa faktor penyebab penyumbatan darah jantung yang jarang diketahui. Faktor-faktor seperti stres kronis, gangguan tidur, polusi udara, infeksi, dan bahkan kekurangan vitamin tertentu dapat memperburuk kondisi jantung tanpa kita sadari. Dengan mengenali faktor-faktor ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung.
Jaga gaya hidup sehat, perhatikan pola makan, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk meminimalisir risiko terkena penyakit jantung. Karena, seperti yang kita tahu, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Infinix Hot 60 Pro, Gadget Anyar Siap Rilis 24 Juli
- 19 Juli 2025
2.
Jadwal Kapal Pelni Tarakan Parepare Juli 2025
- 19 Juli 2025
3.
Garuda Indonesia Layani Rute Jakarta Samarinda
- 19 Juli 2025
4.
Olahraga Ringan Bantu Jaga Tulang Belakang
- 19 Juli 2025
5.
6 Pasangan Artis Kakak Adik yang Jarang Terekspos
- 19 Juli 2025