Putri Anies Baswedan, Mutiara Annisa, Raih Beasiswa LPDP di Harvard dan Jadi Sosok Inspiratif

Putri Anies Baswedan, Mutiara Annisa, Raih Beasiswa LPDP di Harvard dan Jadi Sosok Inspiratif

JAKARTA - Mutiara Annisa Baswedan kembali mencuri perhatian publik usai berhasil meraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan studi S2 di Harvard University, Amerika Serikat. Putri dari mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus tokoh nasional, Anies Baswedan, ini akan mengambil Program Master of Education in Education Policy and Analysis di universitas ternama tersebut.

Di usia 28 tahun, Mutiara telah mengukir banyak prestasi gemilang yang tidak kalah membanggakan dibanding sang ayah. Latar belakang akademiknya pun cukup mentereng. Ia merupakan lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) tahun 2020 dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi sejak masa kuliah.

Perjalanan Akademik dan Organisasi Sejak Dini

Baca Juga

Wuling Air ev Raih Penghargaan Mobil Listrik Terbaik 2025

Sejak di bangku kuliah, Mutiara dikenal sebagai mahasiswa yang aktif di dalam dan luar kelas. Ia tergabung dalam Asian Law Students' Association (ALSA) sebagai staf bidang hubungan eksternal dan kemudian dipercaya menjadi manajer. Keaktifannya dalam dunia organisasi memperluas jejaring dan memperkuat kapasitas kepemimpinannya.

Tahun 2014, Mutiara mengikuti program pertukaran pelajar ke Denmark melalui program AFS & Bina Antarbudaya. Ini menjadi salah satu pengalaman internasional pertamanya yang memperkaya perspektif globalnya.

“Pengalaman saya di Denmark sangat membuka mata. Saya belajar banyak tentang pentingnya keberagaman, empati lintas budaya, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan global,” ujarnya dalam salah satu sesi wawancara.

Segudang Prestasi Internasional

Tak hanya aktif berorganisasi, Mutiara juga kerap meraih penghargaan bergengsi dalam kompetisi nasional dan internasional. Pada 2017, ia menyabet Juara 3 dalam ALSA National English Competition kategori Varsity Speech. Di tahun yang sama, ia dinobatkan sebagai Most Outstanding Delegate dalam Jogja International Model United Nations (MUN), mewakili Kanada dalam simulasi sidang PBB yang membahas isu narkotika dan kejahatan global.

Masih pada tahun 2017, Mutiara juga menjadi Best Delegate dalam Indonesia Model United Nations (IMUN) mewakili Mesir dalam forum Program Pembangunan PBB. Forum ini merupakan simulasi diplomasi internasional terkemuka di Indonesia dan diselenggarakan oleh Universitas Indonesia.

Ia pun meraih penghargaan Best Position Paper di ajang yang sama dan terpilih sebagai delegasi resmi Universitas Indonesia untuk mengikuti Harvard National Model United Nations (HNMUN) pada periode 2017-2018. Forum HNMUN merupakan salah satu simulasi PBB paling prestisius di dunia yang diorganisasi langsung oleh mahasiswa Harvard College dan diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta dari seluruh dunia.

“Keikutsertaan saya di HNMUN menjadi titik balik yang memperkuat komitmen saya untuk terjun dalam dunia kebijakan pendidikan. Saya menyadari bahwa pendidikan yang berkualitas harus menjadi hak setiap anak bangsa,” ungkap Mutiara.

Perjalanan Diplomatik dan Kepemudaan

Mutiara juga aktif dalam diplomasi pemuda. Pada tahun 2019, ia terpilih sebagai finalis Youth Ambassador ASEAN–Indonesia. Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, Outstanding Youth for the World (OYTW), dan Pemerintah Amerika Serikat dalam bentuk International Leadership Visitor Program (IVLP).

Ia menjadi salah satu dari 10 delegasi muda yang mengunjungi kota-kota penting di Amerika Serikat seperti Washington DC, New York, New Orleans, dan San Francisco. Di sana, Mutiara dan delegasi lainnya bertemu langsung dengan pemimpin muda, akademisi, dan pejabat pemerintah lokal guna berdiskusi mengenai isu global, kepemudaan, serta penguatan kerja sama internasional.

Identitas Nasional dalam Gaya Hidup Modern

Tak hanya berprestasi secara akademik, Mutiara juga dikenal sebagai sosok inspiratif yang kerap menjadi panutan dalam hal gaya hidup. Ia konsisten menampilkan gaya berbusana yang memadukan sentuhan tradisional Indonesia dengan gaya modern. Dalam berbagai kesempatan, ia terlihat mengenakan kebaya lurik, tenun Tidore, serta berbagai produk lokal yang dikombinasikan dengan gaya kontemporer.

“Bagi saya, berpakaian bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang identitas dan nilai. Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa tampil modern tanpa meninggalkan akar budaya kita,” kata Mutiara.

Langkah ini sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal melalui cara yang relevan dan kekinian.

Melanjutkan Warisan Pendidikan

Sebagai putri dari Anies Baswedan, seorang pendidik, mantan Menteri Pendidikan, dan tokoh nasional, Mutiara menunjukkan bahwa semangat dan kecintaan terhadap dunia pendidikan bukan hanya diwariskan secara biologis, tapi juga dipraktikkan secara nyata.

Dengan beasiswa LPDP yang diperolehnya, Mutiara akan menimba ilmu lebih dalam mengenai kebijakan pendidikan di Harvard University lembaga yang juga dikenal sebagai tempat kuliah berbagai pemimpin dunia.

“Saya berharap ilmu yang saya peroleh di Harvard nanti bisa saya bawa pulang dan aplikasikan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, khususnya dalam merancang kebijakan yang berpihak pada semua kalangan,” jelas Mutiara penuh harap.

Inspirasi Generasi Muda

Kisah perjalanan Mutiara Annisa Baswedan menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, konsistensi, dan keberanian untuk terus belajar bisa membawa seseorang meraih puncak prestasi. Di tengah derasnya tantangan zaman, sosok muda seperti Mutiara menjadi inspirasi baru bagi anak muda Indonesia untuk terus mengejar mimpi tanpa melupakan identitas dan kontribusi untuk bangsa.

Dengan segala pencapaiannya, Mutiara tidak hanya mewakili nama besar keluarganya, tapi juga semangat baru dari generasi penerus bangsa yang cerdas, santun, dan siap membangun Indonesia melalui pendidikan dan diplomasi.