
JAKARTA - Memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap hari adalah hal utama untuk mendukung proses tumbuh kembang mereka secara optimal. Salah satu momen penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak adalah saat mereka menerima bekal makan siang di sekolah.
Dokter Nadhira Nuraini Afifa, MPH, menekankan pentingnya memasukkan protein hewani dalam bekal makan siang anak. Protein hewani berperan vital dalam menunjang pertumbuhan, terutama untuk membangun otot dan tulang yang kuat. Bekal yang tepat tidak harus rumit; misalnya, sandwich isi ayam atau nasi dengan telur sudah mencukupi kebutuhan dasar protein anak.
"Kalau anak sekolah yang masih istirahat siang saja, bisa diberi bekal seperti sandwich isi ayam, atau nasi dengan telur. Itu sudah cukup baik," jelas dr. Nadhira dalam sebuah konferensi pers.
Baca Juga
Selain itu, bekal makan siang yang lebih berat dapat diselingi dengan tambahan susu atau sumber protein hewani lain agar anak mendapatkan nutrisi lebih lengkap.
Pentingnya Protein Hewani yang Terjangkau
Mitos bahwa protein hewani hanya bisa diperoleh dari makanan mahal seperti salmon seringkali membuat orang tua merasa kesulitan menyediakan bekal bergizi. Namun, dr. Nadhira mengingatkan bahwa sumber protein hewani tidak harus mahal. Telur, misalnya, merupakan sumber protein yang mudah dijangkau dan sangat bermanfaat.
"Telur itu satu butir sekitar dua ribu rupiah. Jadi, kalau bisa mengonsumsi telur tiga kali sehari pun sudah sangat baik," ujarnya.
Pentingnya protein hewani ini harus menjadi perhatian karena protein adalah komponen utama yang diperlukan anak untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan serta perkembangan otot dan tulang.
Kesadaran Gizi Anak Masih Perlu Ditingkatkan
Salah satu tantangan terbesar dalam memenuhi kebutuhan gizi anak adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat, terutama di daerah. Banyak orang tua masih menganggap bahwa karbohidrat seperti nasi dan mie sudah cukup memenuhi kebutuhan anak.
"Di daerah, mindset-nya masih nasi dan mie. Padahal asupan gizi anak harus lebih seimbang, tidak hanya karbohidrat," ujar dr. Nadhira.
Selain itu, ada persepsi keliru yang cukup berbahaya, yaitu menganggap anak yang gemuk adalah anak yang sehat. Padahal, menurut dr. Nadhira, masalah gizi di Indonesia tidak hanya terkait kekurangan tapi juga kelebihan, yakni obesitas.
"Masalah gizi di Indonesia itu dua, gizi buruk dan obesitas. Keduanya sama-sama banyak. Jadi, perlu edukasi bahwa status gizi anak yang baik harus dinilai oleh dokter atau tenaga medis, bukan berdasarkan penampilan fisik saja," tambahnya.
Pola Makan dan Aktivitas Fisik Orang Tua sebagai Contoh
Peran orang tua sangat besar dalam membentuk kebiasaan makan dan gaya hidup anak. Anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua, termasuk kebiasaan makan bergizi dan aktif bergerak.
"Orang tuanya juga harus punya kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Kalau orang tuanya makan sehat, anak juga akan ikut," jelas dr. Nadhira.
Aktivitas fisik juga tak kalah penting. Anak perlu dibiasakan aktif bergerak, misalnya berjalan kaki ke sekolah, agar energi yang didapat dari makanan dapat digunakan dengan baik. Ini juga mendukung kesehatan dan perkembangan otak anak.
Komponen Nutrisi Penting untuk Anak
Memenuhi kebutuhan nutrisi anak bukan hanya soal protein dan karbohidrat, tapi juga lemak sehat. Lemak, terutama jenis EPA dan DHA, berperan penting dalam perkembangan otak anak.
"Jangan lupakan lemak, terutama jenis EPA dan DHA yang penting untuk otak," kata dr. Nadhira.
Kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak dalam jumlah yang seimbang sangat dibutuhkan agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Nutrisi ini juga berfungsi menjaga daya tahan tubuh dan memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.
Edukasi Gizi dan Perilaku Hidup Sehat Sejak Dini
Selain memberikan makanan sehat, edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga harus mulai dikenalkan sejak anak usia sekolah. Hal ini penting agar anak terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yang turut mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Dengan pemahaman dan penerapan pola makan bergizi serta gaya hidup aktif, anak-anak bisa tumbuh sehat dan memiliki potensi maksimal untuk masa depan.
Bekal makan siang anak seimbang dengan kandungan protein hewani sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Sumber protein tidak harus mahal, karena telur sudah cukup efektif dan terjangkau. Kesadaran gizi di masyarakat harus terus ditingkatkan agar anak-anak mendapatkan asupan yang lengkap dan tidak hanya bergantung pada karbohidrat.
Peran orang tua juga sangat vital dalam membentuk kebiasaan makan sehat dan aktivitas fisik anak. Nutrisi yang baik dan gaya hidup aktif akan membantu anak tumbuh sehat, pintar, dan kuat. Edukasi tentang gizi seimbang dan hidup sehat sejak dini menjadi fondasi penting untuk masa depan anak yang lebih baik.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Infinix Hot 60 Pro, Gadget Anyar Siap Rilis 24 Juli
- 19 Juli 2025
2.
Jadwal Kapal Pelni Tarakan Parepare Juli 2025
- 19 Juli 2025
3.
Garuda Indonesia Layani Rute Jakarta Samarinda
- 19 Juli 2025
4.
Olahraga Ringan Bantu Jaga Tulang Belakang
- 19 Juli 2025
5.
6 Pasangan Artis Kakak Adik yang Jarang Terekspos
- 19 Juli 2025