
JAKARTA - Pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melandai. Meski demikian, pandangan positif tetap muncul dari tim riset BNI Sekuritas, yang menunjukkan bahwa ruang pergerakan indeks masih terbuka naik, terutama dengan ditingkatkannya kisaran batas bawah dan batas atas indeks tersebut.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, melalui riset hariannya memberikan proyeksi baru dengan menaikkan batas bawah IHSG ke level 7.580–7.600, dan batas atas ke level 7.630–7.650. Ini menunjukkan adanya keyakinan bahwa meskipun IHSG dalam fase konsolidasi, potensi teknikal untuk penguatan tetap terbuka.
Pengaruh Sentimen Global Masih Terbatas
Baca Juga
Sementara itu, dinamika pasar global menunjukkan pergerakan yang relatif terbatas. Wall Street menutup perdagangan pada 28 Juli 2025 dengan kinerja yang bervariasi. S&P 500 menguat tipis sebesar 0,02 persen, Nasdaq Composite naik 0,33 persen, sedangkan Dow Jones Industrial Average justru melemah sebesar 0,14 persen.
Kenaikan ini terjadi meski pelaku pasar cenderung mengabaikan perkembangan terbaru mengenai kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Respons pasar yang datar ini menandakan bahwa isu perdagangan internasional masih menjadi pertimbangan, namun belum cukup kuat menggerakkan indeks secara signifikan.
Pasar Asia Bergerak Campuran
Berpindah ke kawasan Asia, mayoritas bursa utama ditutup dengan pergerakan yang beragam. Indeks CSI 300 dan Shanghai Composite mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,12 persen. Sementara indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang terpantau mengalami pelemahan masing-masing sebesar 1,10 persen dan 0,72 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,42 persen, meski Kosdaq turun 0,32 persen. Di Australia, indeks ASX 200 mencatatkan penguatan sebesar 0,36 persen. Bursa Hong Kong juga menunjukkan kinerja positif, dengan Hang Seng menguat sebesar 0,68 persen.
Kondisi pasar Asia yang bervariasi mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti investor global, termasuk di kawasan Timur. Hal ini turut menjadi salah satu faktor yang diantisipasi oleh analis dalam menentukan arah pergerakan IHSG hari ini.
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
Dalam riset hariannya, Fanny Suherman juga menyampaikan enam saham pilihan yang dinilai layak dipantau oleh investor. Rekomendasi ini diberikan dengan pendekatan “Spec Buy”, yaitu strategi beli dengan ekspektasi jangka pendek dan risiko terbatas. Berikut adalah daftar saham yang disorot lengkap dengan ulasan area beli, batas cutloss, dan target harga:
BBRI: Spec Buy di area beli 3.900–3.940. Cutloss jika turun di bawah 3.870. Target harga jangka pendek di kisaran 4.000–4.050.
PANI: Spec Buy di area 15.775–15.975. Cutloss di bawah 15.650. Target harga dekat di level 16.200–16.500.
PGEO: Spec Buy pada harga 1.660–1.680. Cutloss jika menurun di bawah 1.640. Target harga di 1.720–1.740.
ADRO: Spec Buy di kisaran 1.900–1.925. Cutloss jika menembus di bawah 1.900. Target harga dipatok pada 1.965–2.000.
KRAS: Spec Buy di area 292–298. Cutloss di bawah 288. Target jangka pendek pada 306–310.
WIRG: Spec Buy dengan area beli 104–108. Cutloss jika melemah di bawah 103. Target dekat di 112–117.
Keenam saham ini dinilai memiliki potensi teknikal yang menarik dalam jangka pendek, dengan kecenderungan naik yang bisa dimanfaatkan oleh para trader aktif.
Strategi Investor Menghadapi Pasar Sisi Datar
Di tengah kondisi pasar yang bergerak lambat dan konsolidatif seperti saat ini, investor perlu lebih cermat dalam memilih saham. Strategi jangka pendek bisa menjadi pilihan untuk memaksimalkan peluang keuntungan, sambil tetap memperhatikan level support dan resistance yang relevan.
Pendekatan seperti yang disarankan oleh Fanny Suherman yakni dengan menetapkan titik beli spesifik, batas cutloss ketat, dan target keuntungan terukur—dapat menjadi acuan dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Strategi ini sangat cocok untuk kondisi indeks yang belum menunjukkan tren kuat, tetapi masih menyisakan ruang manuver.
Potensi IHSG Didukung Likuiditas Domestik
Di luar faktor eksternal, IHSG juga mendapat sokongan dari likuiditas dalam negeri yang cenderung stabil. Dukungan investor domestik, baik ritel maupun institusi, menjadi salah satu alasan mengapa batas bawah IHSG terus mengalami penyesuaian naik.
Langkah BNI Sekuritas yang secara teknikal mengerek batas pergerakan ini mencerminkan optimisme terhadap kekuatan pasar lokal. Walaupun tekanan global tetap ada, sinyal bahwa indeks mampu bertahan dan bahkan bergerak naik secara bertahap menunjukkan sentimen positif dari pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi dalam negeri.
Menatap Peluang di Tengah Konsolidasi
Meskipun IHSG diperkirakan melandai, peningkatan batas pergerakan dari BNI Sekuritas mengisyaratkan bahwa pasar belum sepenuhnya kehilangan momentum. Kunci keberhasilan investor saat ini adalah pada seleksi saham yang tepat, pengelolaan risiko yang disiplin, dan kesiapan menghadapi potensi volatilitas.
Pasar saham bukan semata-mata tentang menunggu tren besar, tetapi juga tentang bagaimana membaca peluang dari setiap fluktuasi kecil yang ada. Dengan panduan yang tajam dari analis dan strategi yang fleksibel, investor tetap dapat mengoptimalkan hasil meski dalam kondisi pasar yang mendatar.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Artis Dea Annisa Siap Tinggalkan Masa Lajang
- 30 Juli 2025
2.
BRI Hadirkan KUR 2025 untuk Dukung UMKM Bangkit
- 30 Juli 2025
3.
QRIS BYOND BSI Hadirkan Cashback Menarik
- 30 Juli 2025
4.
Ajukan KUR BCA 2025, Usaha Makin Tumbuh
- 30 Juli 2025
5.
Cicilan Ringan KUR BNI 2025 Kini Tersedia
- 30 Juli 2025