
JAKARTA – Petani kelapa sawit swadaya yang tergabung dalam Kelompok Tani Karya Serumpun, Desa Ringin, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, baru-baru ini mengikuti pelatihan di bidang konservasi lingkungan dan pembuatan pupuk organik. Pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 100 petani dari empat desa di daerah aliran Sungai Batang Gansal.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan petani kepada konsep-konsep baru yang ramah lingkungan dalam pertanian kelapa sawit, sekaligus memberi mereka pengetahuan praktis yang bisa diterapkan langsung dalam usaha pertanian mereka.
Pelatihan Berjudul ‘Petani Beraksi, Sungai Gansal Berseri’
Baca Juga
Dimas Erlangga, Koordinator Program, menjelaskan bahwa pelatihan ini diberi tajuk "Petani Beraksi, Sungai Gansal Berseri." Program ini memiliki tujuan penting untuk mengedukasi para petani agar mereka lebih aktif dalam menjaga kelestarian Sungai Gansal, yang menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga sekitar.
"Kegiatan ini bukan hanya berfokus pada penanaman pohon di kawasan riparian sungai, tetapi juga pada pelatihan pembuatan pupuk organik cair sebagai alternatif pengganti pupuk kimia yang harganya semakin mahal. Ini merupakan langkah konkret untuk memperkenalkan solusi pertanian yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya," ujar Dimas Erlangga dalam keterangan persnya, Senin, 16 Juni 2025.
Pelatihan ini mengajarkan kepada petani bagaimana membuat pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit tanpa harus bergantung pada pupuk kimia yang cenderung mahal dan merusak lingkungan. Selain itu, para petani juga diberikan wawasan mengenai pentingnya menjaga kawasan riparian dan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan.
Dukungan dari BPDLH dan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh
Kegiatan pelatihan ini mendapat dukungan dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh sebagai mitra pelatihan. Kerjasama ini bertujuan untuk membangun pola pikir para petani yang tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga pada keberlanjutan alam dan lingkungan sekitar.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi dan bimbingan langsung dari para ahli di bidang konservasi lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Diharapkan, petani yang sudah terbiasa dengan metode pertanian konvensional akan terbuka dengan pendekatan baru yang lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang.
Menghadapi Tantangan Pertanian Kelapa Sawit yang Berkelanjutan
Menurut Dimas Erlangga, tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani kelapa sawit di daerah aliran Sungai Batang Gansal adalah ketergantungan pada pupuk kimia dan cara-cara pertanian yang tidak ramah lingkungan. Ini berdampak negatif pada kualitas tanah dan air, serta keberlanjutan sumber daya alam yang ada.
"Salah satu tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan solusi terhadap ketergantungan petani pada pupuk kimia. Pupuk organik cair yang kami ajarkan kepada petani dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Kami juga berharap pelatihan ini dapat membangkitkan kesadaran petani mengenai pentingnya menjaga keseimbangan alam, termasuk kawasan riparian di sepanjang Sungai Gansal," ujar Dimas.
Selain itu, penanaman pohon di kawasan riparian di sepanjang sungai juga menjadi fokus utama pelatihan ini. Penanaman pohon di kawasan tersebut berfungsi untuk mencegah erosi tanah, memperbaiki kualitas air, dan menjaga kelestarian ekosistem sungai yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekitar.
Dukungan Penuh dari Petani dan Harapan untuk Replikasi Program
Juliono, Ketua Kelompok Tani Karya Serumpun, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas terlaksananya program pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi petani dalam menjalankan usaha kelapa sawit mereka dengan lebih ramah lingkungan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan pelatihan ini. Kami berharap program ini bisa menjadi inspirasi dan dapat direplikasi di lebih banyak daerah. Kami ingin petani tidak hanya sukses dalam bertani, tetapi juga mampu menjaga alam sekitar agar generasi mendatang bisa menikmati hasilnya," ujar Juliono dengan penuh semangat.
Pentingnya Keberlanjutan dalam Pertanian Kelapa Sawit
Pelatihan ini menjadi bagian dari langkah awal untuk merubah pola pikir petani yang lebih mengutamakan keberlanjutan dalam pertanian kelapa sawit. Dalam jangka panjang, diharapkan petani sawit tidak hanya fokus pada hasil pertanian semata, tetapi juga pada dampak lingkungan yang ditimbulkan. Dengan pendekatan konservasi yang lebih baik, kualitas tanah dan air di daerah aliran Sungai Gansal diharapkan tetap terjaga, dan pada akhirnya dapat mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat di sekitar sungai.
Kebijakan dan Dukungan Pemerintah untuk Pertanian Berkelanjutan
Pentingnya pelatihan seperti ini juga menyoroti perlunya kebijakan yang lebih mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia. Pemerintah bersama dengan lembaga-lembaga terkait diharapkan dapat memberikan lebih banyak pelatihan, subsidi, serta fasilitas bagi petani agar mereka bisa beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Pelatihan "Petani Beraksi, Sungai Gansal Berseri" yang diselenggarakan di Desa Ringin, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, menjadi contoh positif bagaimana petani kelapa sawit swadaya dapat diberdayakan untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya Sungai Gansal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas, tidak hanya bagi para petani, tetapi juga untuk kelestarian alam dan kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Legenda Sepak Bola Dunia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 01 Agustus 2025
2.
Jadwal dan Tarif Penyeberangan Feri Terbaru TAA Bangka Belitung
- 01 Agustus 2025
3.
Kereta Api Pasundan Baru, Nyaman dan Ramah Penumpang
- 01 Agustus 2025
4.
Oppo Find X9 Pro Usung Kamera 200MP dan Baterai Jumbo
- 01 Agustus 2025
5.
Kuliner Soto Lamongan: Jejak Tradisi dan Perantauan
- 01 Agustus 2025