KAI Fokus Modernisasi, Kelas Bisnis Kereta Api Dihapus

KAI Fokus Modernisasi, Kelas Bisnis Kereta Api Dihapus
KAI Fokus Modernisasi, Kelas Bisnis Kereta Api Dihapus

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menghentikan layanan kelas bisnis pada rute-rute kereta api di Pulau Jawa. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan KAI untuk memodernisasi sarana transportasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan masa kini. Dua kereta api terakhir yang melayani kelas bisnis, yakni KA Gumarang dan KA Tegal Bahari, kini telah beroperasi dengan rangkaian New Generation Stainless Steel yang lebih modern dan nyaman, menggantikan rangkaian lama yang masih menyertakan kelas bisnis.

Penghapusan Kelas Bisnis: Mengapa dan Bagaimana?

KAI mengumumkan penghentian kelas bisnis secara resmi melalui media sosialnya. "Terima kasih dan selamat tinggal kelas bisnis di Pulau Jawa. Setelah lebih dari empat dekade setia menemani perjalanan kalian, mulai hari ini, kelas bisnis resmi purnatugas," tulis KAI.

Baca Juga

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kelas bisnis sendiri selama ini dikenal memiliki 64 tempat duduk dengan formasi 2-2 per gerbong, tempat duduk yang menghadap searah perjalanan, serta opsi posisi berhadapan. Kursi di kelas ini memiliki kode “BIS” di aplikasi KAI Access saat pemesanan tiket. Namun, kehadiran rangkaian baru membuat KAI memutuskan untuk menghapus kelas ini di Pulau Jawa.

Rangkaian New Generation: Modern dan Nyaman

Penggantian rangkaian kereta dengan model New Generation Stainless Steel menandai kemajuan besar dalam penyediaan fasilitas transportasi publik. Rangkaian terbaru ini memiliki sejumlah fitur unggulan seperti bodi stainless steel yang tahan korosi, kursi ergonomis dengan ruang kaki lebih lega, serta footrest individual yang memberi kenyamanan ekstra bagi penumpang.

Selain itu, kereta ini dilengkapi sistem informasi penumpang real-time yang disebut Passenger Information Display System (PIDS). Fitur ini membantu penumpang mendapatkan informasi perjalanan secara langsung selama di dalam kereta. Pintu elektrik otomatis dengan peredam suara juga diaplikasikan untuk menciptakan suasana kabin yang lebih tenang dan nyaman.

Investasi Besar untuk Modernisasi Sarana

Transformasi ini bukan tanpa biaya. KAI menanamkan investasi besar dalam modernisasi sarana kereta api, yang dilakukan bekerja sama dengan PT INKA (Persero). Total nilai investasi mencapai hampir Rp15 triliun, dengan alokasi khusus sekitar Rp5,5 triliun untuk pengadaan 612 unit kereta stainless steel New Generation dalam periode 2023-2026.

Langkah ini menunjukkan komitmen KAI tidak hanya pada peningkatan kualitas layanan, tetapi juga pada dukungan terhadap industri nasional melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Proyeksi Pertumbuhan Penumpang dan Angkutan Barang

Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025-2029, KAI memproyeksikan pertumbuhan signifikan dalam jumlah penumpang dan volume angkutan barang. Pertumbuhan penumpang kereta jarak jauh diperkirakan mencapai 10,6% per tahun, sedangkan penumpang kereta lokal diprediksi naik 9,9% per tahun. Volume angkutan barang juga diperkirakan tumbuh hingga 15% hingga 2029.

Penghapusan kelas bisnis dan penggantian dengan rangkaian modern bertujuan untuk menjawab kebutuhan penumpang yang semakin menginginkan layanan yang aman, andal, serta berkelas namun tetap efisien dan nyaman.

Dampak bagi Penumpang dan Pelaku Industri

Bagi penumpang, transformasi ini berarti pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan modern. Kursi yang lebih ergonomis dan fasilitas digital real-time memberikan nilai tambah selama perjalanan. Meskipun kelas bisnis dihapus, keberadaan kelas eksekutif dan ekonomi dalam rangkaian New Generation menawarkan berbagai pilihan sesuai kebutuhan dan anggaran penumpang.

Dari sisi industri, investasi besar KAI dalam pengadaan rangkaian baru memberikan efek positif terhadap perekonomian nasional, khususnya bagi sektor manufaktur kereta api dan pemasok lokal. Selain itu, langkah ini memperkuat posisi KAI sebagai operator kereta api modern yang mampu bersaing di era transportasi publik yang terus berkembang.

Penghapusan kelas bisnis kereta api di Pulau Jawa merupakan keputusan strategis KAI dalam rangka memperbarui layanan dan menjawab kebutuhan era modern. Melalui rangkaian New Generation Stainless Steel yang canggih dan nyaman, KAI berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang lebih berkualitas. Investasi besar dan proyeksi pertumbuhan penumpang juga memperkuat optimisme akan masa depan perkeretaapian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Saran Dokter: Deteksi Dini Jantung Penting untuk Pelari Muda

Saran Dokter: Deteksi Dini Jantung Penting untuk Pelari Muda

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

iPhone 17 Air Bakal Hadir dengan Rangka Titanium

iPhone 17 Air Bakal Hadir dengan Rangka Titanium

Samsung Galaxy A56 5G Usung Fitur Premium di Kelas Menengah

Samsung Galaxy A56 5G Usung Fitur Premium di Kelas Menengah