Media Asuransi Nobatkan 106 Perusahaan Sebagai Market Leaders
JAKARTA - Ekosistem industri asuransi nasional kembali mendapat sorotan penting lewat ajang tahunan yang konsisten menilai performa pelaku usahaberbasis data objektif. Sebanyak 106 perusahaan dari berbagai sektor jasa asuransi berhasil memperoleh predikat sebagai pemimpin pasar (market leaders), menunjukkan posisi strategis mereka dalam menggerakkan roda industri sepanjang tahun lalu.
Pengakuan ini diberikan dalam ajang Insurance Market Leaders Award yang diselenggarakan oleh Media Asuransi di Jakarta. Ajang yang kini memasuki tahun ketujuh ini bukan hanya bentuk apresiasi, namun juga menjadi referensi penting bagi pelaku industri, regulator, dan masyarakat dalam menilai siapa saja yang benar-benar mendominasi pasar berdasarkan capaian kinerja.
Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA), selaku pelaksana riset, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap laporan keuangan auditan dan data statistik industri yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan pendekatan berbasis indikator kuantitatif dan data aktual, hasil yang disajikan memiliki bobot kredibel yang tinggi.
Baca JugaMedia Asuransi Nobatkan 106 Perusahaan Sebagai Market Leaders
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini LRMA memperkenalkan klasifikasi baru berdasarkan struktur kepemilikan perusahaan, yakni nasional dan joint venture. Klasifikasi ini diterapkan pada kelompok asuransi jiwa, asuransi umum, dan pialang asuransi.
Struktur Industri dan Distribusi Market Leaders
Dalam kategori asuransi jiwa nasional, dari total 22 perusahaan yang masuk penilaian, 10 berhasil menyandang status market leader. Untuk kategori joint venture, sebanyak 11 dari 22 perusahaan berhasil memperoleh predikat tersebut.
Sementara di sektor asuransi umum, 16 perusahaan nasional dan 10 perusahaan joint venture berhasil menempati posisi teratas. Di ranah asuransi syariah, lima perusahaan dari masing-masing kategori jiwa dan umum mendapatkan pengakuan sebagai market leader.
Kelompok perusahaan reasuransi juga turut dinilai, dengan empat dari sembilan perusahaan yang memenuhi indikator kinerja utama dan berhasil masuk dalam daftar market leader tahun ini.
Pada sektor intermediasi, pialang asuransi nasional dan joint venture menunjukkan performa mengesankan. LRMA mencatat 15 perusahaan pialang nasional dan empat perusahaan joint venture yang mendominasi pangsa pasar.
Tak kalah penting, 16 perusahaan pialang reasuransi dan 10 perusahaan penilai kerugian (adjuster) juga masuk dalam daftar pemimpin pasar, berdasarkan pengukuran indikator kinerja yang relevan.
“Kajian kami terhadap market leaders sudah kami lakukan sejak 2014, namun penghargaan baru mulai kami luncurkan pada 2019,” ujar Mucharor Djalil, Kepala LRMA. Ia menegaskan bahwa pihaknya kini telah mencakup seluruh entitas dalam ekosistem industri asuransi nasional.
Untuk kelompok asuransi dan reasuransi, LRMA menggunakan sembilan indikator utama, seperti: premi bruto, premi neto, klaim dibayar, beban klaim, hasil investasi, aset, ekuitas, hingga laba bersih setelah pajak. Sementara bagi pialang dan adjuster, pengukuran dilakukan berdasarkan: brokerage fee, total premi, pendapatan, dan laba bersih, merujuk pada data periode 2022 hingga 2023.
Dinamika Pangsa Pasar: Naik Premi, Turun Market Share
Meskipun sejumlah segmen mencatat kenaikan dalam nilai premi bruto, tidak semuanya mengalami peningkatan pangsa pasar. Contohnya, kelompok 10 market leader asuransi jiwa nasional mencatat kenaikan premi bruto dari Rp46,84 triliun menjadi Rp48,99 triliun. Namun, market share mereka justru menurun dari 88,94% menjadi 87,72%.
Hal yang sama terjadi pada kategori asuransi umum nasional, di mana nilai premi bruto meningkat menjadi Rp48,73 triliun, tapi market share turun dari 83,42% menjadi 81,80%.
Sebaliknya, segmen asuransi jiwa joint venture mencatat kinerja impresif. Premi bruto dari 11 market leader meningkat dari Rp89,67 triliun menjadi Rp96,07 triliun, dengan pangsa pasar naik ke angka 87,66%.
Performa signifikan juga dicapai oleh asuransi umum syariah, yang mencatat kontribusi premi bruto sebesar Rp1,41 triliun pada 2024, naik dari Rp1,37 triliun pada 2023. Market share juga mengalami peningkatan dari 68,73% menjadi 78,91%.
Kontribusi Strategis Pialang dan Adjuster
Sektor perantara seperti pialang asuransi nasional mencatatkan peran signifikan, dengan total brokerage fee mencapai Rp22,91 triliun, dan market share sebesar 65,24%. Sementara itu, pialang joint venture bahkan menguasai 90,95% dari total brokerage fee senilai Rp7,58 triliun.
Untuk pertama kalinya, LRMA juga mengikutsertakan adjuster ke dalam ajang penghargaan ini. Sebanyak 10 perusahaan penilai kerugian berhasil mencatatkan fee sebesar Rp347,68 miliar, yang mencerminkan dominasi 85,29% dari total market share pada 2023.
Daftar Perusahaan Market Leaders
Beberapa nama besar yang meraih predikat pemimpin pasar di antaranya:
Asuransi Jiwa Nasional: PT Indolife Pensiontama, PT Asuransi Simas Jiwa, PT Asuransi Jiwa IFG
Asuransi Jiwa Joint Venture: PT Prudential Life Assurance, PT Allianz Life Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services
Asuransi Umum Nasional: PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Kredit Indonesia
Asuransi Umum Joint Venture: PT Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Sompo Insurance Indonesia, PT MSIG Indonesia
Reasuransi: PT Reasuransi Indonesia Utama, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Pialang Asuransi Nasional: PT Mitra Jasa Pratama, PT Kali Besar Raya Utama
Adjuster: PT McLarens Indonesia, PT Radita Hutama Internusa
Dengan pendekatan riset berbasis data keuangan terverifikasi dan pembagian kategori yang semakin tajam, ajang Market Leaders kini menjadi rujukan utama dalam memetakan kekuatan pelaku usaha di industri asuransi Indonesia. Hal ini sekaligus menandai langkah maju dalam menciptakan transparansi dan kompetisi sehat di sektor perasuransian nasional.
Rekomendasi
