Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah Dorong Industri Hijau Berkelanjutan
- Kamis, 17 Juli 2025

JAKARTA - Generasi muda, terutama kalangan mahasiswa, kini semakin mendapat tempat strategis dalam upaya membangun masa depan industri yang ramah lingkungan. Hal ini tercermin dari inisiatif yang digagas Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui rangkaian kegiatan bertajuk AIGIS Goes to Campus, yang salah satunya berlangsung di Universitas Trisakti, Jakarta.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari agenda besar The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, forum tahunan yang mewadahi kolaborasi multipihak demi mempercepat transformasi industri hijau nasional. Dengan menggandeng perguruan tinggi, Kemenperin menargetkan munculnya inovasi dan semangat kewirausahaan hijau yang berangkat dari kalangan mahasiswa.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, dalam forum diskusi di Universitas Trisakti menyampaikan, bahwa kampus bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga ladang subur bagi lahirnya gagasan-gagasan segar demi masa depan industri yang berkelanjutan.
Baca Juga
“AIGIS Goes to Campus menjadi ruang dialog strategis mahasiswa, akademisi, dan pemerintah. Selain itu, pelaku industri,” ujar Andi Rizaldi pada Selasa, 15 Juli 2025.
Andi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga menjadi momentum penting dalam menumbuhkan semangat inovasi dan greenpreneurship di lingkungan perguruan tinggi. Menurutnya, peran mahasiswa sangat sentral, bukan hanya sebagai penerus generasi, tetapi juga sebagai pelaku perubahan utama.
“Mahasiswa tidak hanya jadi penerus, tapi penggerak utama perubahan melalui penciptaan solusi hijau,” tambahnya.
Kemenperin melihat potensi mahasiswa sebagai agen transformasi yang mampu menghadirkan ide-ide inovatif berbasis teknologi dan kelestarian lingkungan. Melalui riset dan pendekatan interdisipliner, solusi tersebut dapat diaktualisasikan dalam bentuk model bisnis berkelanjutan berbasis kampus.
Dalam paparannya, Andi menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menggabungkan inovasi, semangat kewirausahaan hijau, dan komunikasi yang efektif dalam isu keberlanjutan. Ketiga aspek ini dinilainya sebagai pilar kunci untuk membentuk industri hijau yang inklusif dan kompetitif.
“Sinergi kreativitas, kewirausahaan hijau, dan komunikasi efektif menentukan arah transformasi menuju keberlanjutan,” tegas Andi.
Ia juga menyampaikan bahwa sinergi lintas sektor menjadi penentu keberhasilan dalam mendorong perubahan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, demikian juga industri atau akademisi. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan pelaku industri sangat diperlukan untuk mempercepat langkah transformasi ini.
“Mahasiswa bisa hasilkan ide out-of-the-box lewat riset, teknologi ramah lingkungan, dan bisnis berkelanjutan,” katanya.
Lebih jauh, Andi menyebut bahwa generasi muda saat ini sangat cocok untuk mengisi peluang kerja masa depan yang akan didominasi oleh sektor-sektor hijau atau green jobs. Pekerjaan di bidang energi terbarukan, pengelolaan limbah, teknik lingkungan, hingga edukasi keberlanjutan adalah beberapa sektor yang diproyeksikan terus tumbuh.
Dengan dukungan kurikulum yang relevan dan kolaborasi lintas disiplin, kampus memiliki potensi besar dalam melahirkan inovator-inovator yang siap menjadi pemimpin perubahan dalam dunia industri hijau.
“Universitas Trisakti punya potensi jadi inisiator greenpreneurship,” ujar Andi di depan para mahasiswa yang hadir.
Sebagai bentuk apresiasi dan upaya memperkuat keterlibatan mahasiswa, Kemenperin juga mengundang mereka untuk hadir dalam Youth Green Forum bersama Menteri Perindustrian serta mengikuti puncak kegiatan The 2nd AIGIS 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 20–22 Agustus 2025.
Andi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, mulai dari Universitas Trisakti sebagai tuan rumah, hingga mitra industri seperti TMMIN, serta para narasumber dan peserta.
Kegiatan ini, menurut Andi, diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan manfaat nyata, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga bagi perkembangan ekosistem industri hijau di Indonesia secara luas.
Sebagai informasi, AIGIS Goes to Campus merupakan salah satu agenda utama dari rangkaian The 2nd AIGIS 2025. Forum ini melibatkan banyak pemangku kepentingan lintas sektor mulai dari pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap masa depan industri yang berkelanjutan.
Kegiatan serupa juga diselenggarakan di sejumlah perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Binus University. Selain diskusi dan seminar, rangkaian AIGIS juga mencakup kompetisi ilmiah bertema lingkungan bertajuk AIGIS Green Scientific Competition, serta forum diskusi anak muda Youth Green Forum.
Dengan keterlibatan generasi muda sejak di bangku kuliah, Kemenperin berharap terbangun generasi baru yang tidak hanya sadar akan pentingnya keberlanjutan, tetapi juga mampu berkontribusi nyata melalui karya, riset, dan inovasi yang solutif.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.