
JAKARTA - Transformasi besar-besaran layanan kereta api tengah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), khususnya di Pulau Jawa. Namun, di balik kemajuan ini, ada satu kebijakan yang tetap dipertahankan oleh KAI: layanan kereta kelas Bisnis di Pulau Sumatera. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan merupakan strategi yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut, sekaligus mendukung sektor pariwisata dan mobilitas regional. Kereta kelas Bisnis di Sumatera berperan penting dalam memperluas akses transportasi yang nyaman, terjangkau, dan efisien bagi masyarakat maupun wisatawan domestik.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menuturkan bahwa layanan kereta kelas Bisnis masih aktif beroperasi di beberapa rute di Sumatera. Salah satunya yaitu KA Sribilah Utama yang melayani relasi Medan–Rantauprapat pulang pergi (pp), di bawah naungan Divre I Medan. Selain itu, ada juga KA Sindang Marga dengan relasi Kertapati–Lubuk Linggau pp yang dikelola oleh Divre III Palembang. Kelas Bisnis hadir sebagai pelengkap layanan di samping kelas Eksekutif dan Ekonomi yang telah lebih dulu mendominasi pasar. Keberadaan kereta Bisnis ini memberikan opsi perjalanan bagi masyarakat yang menginginkan kenyamanan lebih tanpa harus membayar setinggi kelas Eksekutif.
Di sisi lain, KAI tetap menjalankan transformasi layanan di Pulau Jawa. Hal ini dilakukan melalui pengoperasian rangkaian kereta Stainless Steel New Generation. Dua kereta yang sudah menggunakan rangkaian ini adalah KA Gumarang yang melayani rute Surabaya Pasar turi–Pasar senen pp sejak 15 Juli, serta KA Tegal Bahari yang menghubungkan Pasarsenen–Tegal pp sejak 16 Juli. Kini, seluruh KA jarak jauh di Pulau Jawa telah dilengkapi dengan tiga kelas layanan: Eksekutif, Ekonomi Komersial, dan Ekonomi PSO (Public Service Obligation). Modernisasi ini menunjukkan keseriusan KAI dalam membangun sistem transportasi yang unggul.
Baca Juga
Anne menjelaskan bahwa modernisasi ini merupakan upaya menyelaraskan layanan KAI dengan kebutuhan pelanggan serta perkembangan industri perkeretaapian nasional. Menurutnya, transformasi ini tidak hanya sekadar menghadirkan kenyamanan, namun juga meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat industri dalam negeri, serta memperkuat konektivitas antarwilayah. Rangkaian kereta baru tersebut hadir dengan berbagai peningkatan dari segi fasilitas dan teknologi.
Misalnya, penggunaan bodi stainless steel yang tahan terhadap korosi, serta kursi ergonomis yang dilengkapi ruang kaki luas dan footrest individual. Penumpang juga dapat menikmati fasilitas tambahan seperti PIDS (Passenger Information Display System), pintu elektrik dengan peredam suara, serta adanya stop kontak dan port USB di setiap kursi. Kemudahan ini menjadikan perjalanan jarak jauh semakin nyaman dan menunjang kebutuhan modern para pengguna jasa.
Dari segi teknis, rangkaian ini dibekali dengan bogie tipe K10 yang memungkinkan kereta melaju hingga kecepatan 120 km/jam. Sistem koneksi antarkereta pun ditingkatkan menggunakan corrugated bellows, yang membuat perjalanan menjadi lebih stabil dan aman. Anne juga menyampaikan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, KAI telah menerima 336 unit kereta dari target total 612 unit Stainless Steel New Generation.
Selain pengadaan baru, proses modernisasi juga dilakukan melalui rekayasa ulang yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai. Hingga saat ini, Balai Yasa telah berhasil memodifikasi sebanyak 93 unit kereta menjadi versi terbaru. Langkah ini tak hanya menunjukkan efisiensi biaya, tetapi juga pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara optimal. Untuk mendukung transformasi ini, KAI mengalokasikan investasi sebesar Rp14,87 triliun dalam pengadaan sarana perkeretaapian dari PT INKA. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp5,5 triliun khusus dialokasikan untuk pengadaan kereta generasi baru pada periode 2023 hingga 2026.
Menariknya, meskipun layanan kereta kelas Bisnis telah dihapus dari layanan reguler di Pulau Jawa, KAI tidak sepenuhnya menutup peluang untuk mengoperasikan kembali kelas ini secara temporer. Anne mengatakan bahwa kelas Bisnis bisa saja dihadirkan kembali pada momen-momen khusus, seperti masa libur Lebaran atau Natal dan Tahun Baru (Nataru), tergantung pada permintaan pasar. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas dalam operasional perusahaan, dengan tetap mengutamakan kebutuhan penumpang dan efisiensi layanan.
Kebijakan mempertahankan layanan kereta kelas Bisnis di Sumatera ini juga sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029. Dalam rencana tersebut, KAI menargetkan pertumbuhan jumlah penumpang untuk KA jarak jauh sebesar 10,6 persen per tahun, sementara KA lokal ditargetkan tumbuh sebesar 9,9 persen per tahun. Angka ini mencerminkan ambisi KAI dalam memperluas cakupan dan kualitas pelayanannya secara nasional.
Dengan kombinasi strategi modernisasi dan fleksibilitas dalam pelayanan, KAI optimistis dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi massal berbasis rel. Harapannya, layanan ini bukan hanya menjadi sarana mobilitas, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata di berbagai daerah, termasuk Sumatera. Dukungan transportasi yang andal di wilayah Sumatera sangat potensial dalam membuka akses ke berbagai destinasi wisata unggulan di pulau tersebut.
Komitmen KAI terhadap peningkatan layanan dan kenyamanan pelanggan menjadi bukti bahwa transformasi yang dilakukan tidak sekadar menyesuaikan dengan perkembangan zaman, melainkan juga menampung kebutuhan dari masyarakat luas. Dalam konteks Sumatera, kereta kelas Bisnis tetap menjadi pilihan yang relevan dan diminati.
Dengan semua langkah strategis yang tengah diambil, KAI menunjukkan kemampuannya beradaptasi sambil tetap menjaga pelayanan yang inklusif dan menyeluruh. Transportasi berbasis rel pun diharapkan semakin menjadi pilihan utama dalam perjalanan, baik untuk keperluan kerja, mudik, hingga berwisata lintas daerah. Layanan yang terintegrasi, modern, dan responsif seperti inilah yang menjadi kunci keberhasilan sistem perkeretaapian nasional ke depan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Bandara Soekarno Hatta Siap Tampung Penerbangan Halim Mulai Agustus 2025
- Rabu, 23 Juli 2025
Berita Lainnya
Bandara Soekarno Hatta Siap Tampung Penerbangan Halim Mulai Agustus 2025
- Rabu, 23 Juli 2025
Terpopuler
2.
3.
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau
- 23 Juli 2025
4.
Nostalgia Lagu Jepang Era 2000 an di Layar TV
- 23 Juli 2025
5.
UMKM Lombok Utara Jadi Prioritas Perindo
- 23 Juli 2025