Pahami Gejala Baterai Mobil Listrik Bermasalah
JAKARTA - Baterai mobil listrik merupakan komponen paling vital dalam kendaraan berbasis listrik. Seperti jantung bagi tubuh manusia, baterai menjadi pusat tenaga utama. Namun, tidak sedikit pengguna yang masih bingung saat baterai mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Padahal, tanda-tanda tersebut bisa dikenali sejak dini dan tidak selalu berarti harus mengganti seluruh unit baterai.
Alih-alih menunggu kerusakan total, penting untuk memahami bagaimana mengenali dan merawat baterai agar tetap sehat. Brian Gomgom, Senior Manager Brand Communication Wuling Motors, menjelaskan bahwa menjaga kesehatan baterai sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan.
Pahami Battery Health: Konsepnya Seperti Smartphone
Baca Juga
Bagi pengguna ponsel cerdas, istilah “battery health” bukanlah hal baru. Di iPhone, misalnya, fitur ini membantu pengguna melihat kapasitas maksimal baterai mereka. Konsep serupa ternyata juga diterapkan pada mobil listrik.
“Mobil listrik juga punya indikator battery health. Dari situ bisa diketahui apakah kondisi baterainya masih prima atau mulai melemah,” jelas Brian.
Namun, tidak seperti ponsel yang bisa diperiksa langsung oleh pengguna, untuk mengetahui battery health mobil listrik, pemeriksaan harus dilakukan di diler resmi. Di sana, teknisi akan menggunakan alat dan sistem khusus untuk menganalisis kondisi internal baterai, termasuk performa masing-masing sel.
Bukan Satu Unit, Tapi Terdiri dari Banyak Sel
Salah satu kekeliruan umum yang masih dipercaya banyak orang adalah asumsi bahwa baterai mobil listrik adalah satu unit besar yang jika rusak harus diganti seluruhnya. Padahal, struktur baterai mobil listrik sebenarnya terdiri dari banyak sel kecil.
“Baterai mobil listrik itu terdiri dari banyak sel, ibaratnya seperti nampan yang berisi banyak gelas. Kalau ada satu gelas yang bocor, bukan berarti semua harus diganti,” jelas Brian.
Teknisi yang memeriksa battery health akan mengecek setiap sel. Jika ditemukan sel yang bermasalah, maka cukup mengganti sel tersebut tanpa harus mengganti seluruh baterai. Hal ini tentunya membuat proses perbaikan jauh lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya.
Tanda-Tanda Baterai Mulai Melemah
Seperti halnya baterai ponsel, baterai mobil listrik yang mulai melemah akan menunjukkan beberapa tanda yang cukup jelas. Di antaranya:
Jarak tempuh kendaraan berkurang secara signifikan
Pengisian daya menjadi lebih cepat habis
Proses pengisian menjadi tidak konsisten
Apabila pengguna mulai merasakan salah satu dari gejala tersebut, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan battery health di pusat layanan resmi. Langkah dini ini akan mencegah kerusakan yang lebih besar dan memastikan mobil tetap dalam kondisi optimal.
Pilih Pengisian AC untuk Perawatan yang Lebih Baik
Perawatan baterai tidak hanya soal pemeriksaan rutin, tapi juga menyangkut cara pengguna melakukan pengisian daya. Menurut Brian, metode pengisian juga sangat memengaruhi kesehatan baterai dalam jangka panjang.
“Pengisian dengan arus AC memang lebih lambat, tapi lebih stabil dan merata,” jelasnya.
Ia mengibaratkan metode pengisian ini seperti menyiram air ke nampan berisi gelas. Arus DC menyiram ke satu sisi saja sehingga tak semua gelas terisi rata, sedangkan AC menyiram perlahan tapi ke seluruh bagian.
Dengan pengisian AC, seluruh sel dalam baterai terisi secara merata. Ini berarti tekanan terhadap sel menjadi lebih kecil, dan risiko kerusakan akibat panas atau overcharging juga lebih minim. Untuk pemakaian sehari-hari, pengisian AC lebih direkomendasikan meskipun waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama.
Salah satu ketakutan terbesar pengguna mobil listrik adalah biaya pergantian baterai yang mahal. Namun, seperti yang dijelaskan Brian, tidak semua kasus harus berakhir dengan penggantian total.
Pemeriksaan rutin battery health akan membantu mendeteksi kerusakan pada tingkat sel. Jika hanya satu atau beberapa sel yang lemah, teknisi cukup menggantinya secara selektif. Ini jauh lebih hemat daripada mengganti seluruh modul baterai.
Rekomendasi
