Jasa Marga Fokus Pemeliharaan JPO Tol Belmera
JAKARTA - Sebagai bagian dari komitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol, Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT) melalui Representative Office 1 (RO1 JNT) memulai pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Ruas Tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa (Belmera). Pemeliharaan ini dilaksanakan di titik kilometer 0+800 dan direncanakan berlangsung dalam dua tahap, dimulai sejak Jumat, 2 Agustus 2025.
Menurut penjelasan dari Senior Manager RO1 JNT, Ahmad Fikri, pekerjaan tahap pertama akan dilakukan mulai Jumat, 2 Agustus 2025 pukul 21.00 WIB dan direncanakan selesai pada Jumat, 29 Agustus 2025. Fokus utama pada tahap ini mencakup pekerjaan jacketing pilar P2 serta perbaikan pada pier head dan grouting.
“Perbaikan tersebut bertujuan untuk memperkuat dan memulihkan struktur jembatan. Ini bagian dari upaya pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa seluruh sarana di jalan tol tetap dalam kondisi prima,” ujar Ahmad Fikri.
Baca Juga
Pekerjaan jacketing sendiri merupakan proses pelapisan kembali pilar dengan bahan yang lebih kuat, yang berfungsi untuk memperpanjang umur struktur jembatan dan meningkatkan daya tahannya terhadap beban dan getaran lalu lintas. Sedangkan perbaikan pier head dan grouting dilakukan untuk memperkuat titik-titik tumpuan jembatan agar tetap stabil dan aman dalam jangka panjang.
Selama pelaksanaan pekerjaan tahap pertama, lajur 2 pada kedua arah, baik yang mengarah ke Belawan maupun ke Tanjung Morawa, akan ditutup sementara. Penutupan dilakukan mulai dari km 0+750 hingga km 0+950. Meski demikian, pengguna jalan tol masih dapat melintasi lajur 1 yang tetap dibuka untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Guna mengantisipasi potensi gangguan lalu lintas, JNT telah menyiapkan berbagai perlengkapan pengamanan dan penunjuk arah di lokasi proyek. Rambu peringatan, traffic cone, dan perlengkapan keselamatan kerja lainnya akan dipasang secara menyeluruh untuk memastikan keamanan baik bagi pekerja maupun pengguna jalan.
Selain itu, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional di lokasi proyek. Hal ini dilakukan berdasarkan evaluasi kondisi lapangan, serta berada di bawah pengawasan dan diskresi pihak Kepolisian untuk memastikan lalu lintas tetap terkendali dan tidak menimbulkan kemacetan yang berarti.
“Koordinasi dengan pihak Kepolisian dilakukan secara intensif. Rekayasa lalu lintas akan kami sesuaikan dengan kepadatan dan kondisi real-time di lapangan,” jelas Ahmad Fikri.
Pekerjaan pemeliharaan JPO ini tidak berhenti di tahap pertama. RO1 JNT juga telah menjadwalkan periode kedua pekerjaan yang akan dimulai pada Sabtu, 30 Agustus 2025 dan direncanakan selesai pada Selasa, 23 September 2025. Tahapan lanjutan ini melengkapi keseluruhan pekerjaan untuk memastikan struktur JPO kembali optimal, aman, dan layak digunakan dalam jangka panjang.
Untuk mendukung kelancaran proyek dan menjaga keselamatan seluruh pengguna jalan, pihak JNT mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam merencanakan perjalanan selama masa perbaikan berlangsung. Salah satu langkah antisipatif yang ditekankan adalah memastikan saldo e-toll mencukupi agar tidak menimbulkan antrean di gerbang tol, serta senantiasa mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
“Pengguna jalan kami harapkan dapat bersikap kooperatif. Informasi terkait progres pekerjaan dan pengaturan lalu lintas akan terus kami sampaikan secara berkala. Kami juga membuka kanal pengaduan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan atau saran,” tambahnya.
Diketahui, ruas Tol Belmera merupakan jalur vital penghubung antara pelabuhan dan kawasan industri di Medan serta wilayah sekitarnya. Arus kendaraan logistik dan kendaraan pribadi cukup padat, terutama pada jam-jam sibuk. Oleh karena itu, perbaikan JPO yang melintasi jalur ini harus dilakukan dengan perencanaan matang agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat secara signifikan.
Ahmad Fikri menyampaikan bahwa program pemeliharaan ini tidak hanya menyasar pada perbaikan fisik, tetapi juga merupakan bagian dari audit infrastruktur yang dilakukan secara berkala oleh Jasamarga untuk memastikan standar keselamatan nasional tetap terjaga. Program seperti ini juga sekaligus menjadi bagian dari pemenuhan regulasi teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain fokus pada pemeliharaan JPO, JNT juga rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi jalan, jembatan, rest area, dan fasilitas pendukung lainnya. Penerapan sistem inspeksi berkala dan audit teknis dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terukur yang menyasar titik-titik kritis di sepanjang ruas tol.
Dalam situasi tertentu, JNT juga mengaktifkan unit layanan darurat yang siaga selama 24 jam untuk menangani kejadian tak terduga, termasuk kecelakaan, kerusakan kendaraan, maupun insiden lainnya. Hal ini bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna tol.
Ke depan, Jasa Marga melalui unit-unit operasionalnya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan jalan tol, baik dari sisi infrastruktur fisik maupun pelayanan pengguna. Langkah ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadi operator jalan tol berkelas dunia yang mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi dalam setiap pergerakan.
Dengan terlaksananya pekerjaan pemeliharaan JPO di Tol Belmera ini, diharapkan masyarakat dapat terus menikmati layanan jalan tol yang aman, terawat, dan bebas dari risiko kerusakan infrastruktur yang membahayakan.
Rekomendasi
