Salsa Angkat Budaya Lewat Panggung Fashion Kota Padang

Salsa Angkat Budaya Lewat Panggung Fashion Kota Padang

JAKARTA - Panggung Padang Fashion Summit 2025 menjadi saksi bisu penampilan gemilang Salsa, salah satu model muda yang tampil membawakan busana hasil rancangan Tasya Zita. Gelaran fashion ini merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-356, sekaligus ajang unjuk kreativitas para desainer lokal yang mengangkat kekayaan budaya sebagai napas utama karya mereka.

Salsa, yang menjadi salah satu peserta peraga busana dalam acara tersebut, tampil membawakan busana bernuansa etnik Minangkabau dengan penuh percaya diri dan semangat. Meski mengaku grogi, ia tetap berhasil memikat perhatian juri dan penonton.

"Ini pertama kalinya saya tampil dengan konsep fashion show seperti ini. Rasanya sangat deg-degan, tapi juga menyenangkan," ungkap Salsa ketika ditemui di Youth Centre.

Baca Juga

Kayla Fakhira Dipanggil Timnas Basket Putri SEA Games Bangkok

Dalam balutan busana yang mengangkat unsur lokal, Salsa memperlihatkan karakter kuat rancangan Tasya Zita desainer muda yang pada malam itu berhasil meraih predikat Juara I Padang Fashion Summit 2025.

Pesona Budaya dalam Setiap Detail Rancangan

Busana yang dikenakan Salsa memadukan rok dan cardigan yang dihiasi sulaman khas Kota Padang. Detail sulaman ikan sisik menjadi salah satu unsur yang dinilai menonjol dalam karya Tasya. Elemen ini tidak hanya memperindah penampilan busana, tetapi juga menjadi representasi dari narasi budaya yang kuat.

"Saya sempat mengenakan rok yang dipadukan dengan cardigan bersulam motif khas Kota Padang, terdapat sulaman ikan sisik. Mungkin dari situ juga salah satu nilai tambah yang membuat karya Tasya jadi unggul," jelas Salsa.

Kekayaan budaya lokal memang menjadi tema utama dalam Padang Fashion Summit tahun ini. Para desainer ditantang untuk mengeksplorasi elemen-elemen tradisi Minangkabau dan menyajikannya dalam gaya kontemporer yang selaras dengan tren fesyen modern.

Tasya Zita berhasil menjawab tantangan tersebut dengan baik. Karyanya tidak hanya memperlihatkan kepiawaian teknis dalam desain, tetapi juga kekuatan konsep yang mengangkat nilai-nilai budaya dalam balutan estetika modern.

Ajang Pembuktian Talenta Lokal

Keberhasilan Tasya Zita meraih Juara I tak lepas dari harmonisasi antara konsep, warna, potongan, dan teknik pengerjaan yang cermat. Penampilan Salsa menjadi salah satu titik sorotan karena mampu membawakan karya tersebut dengan penuh karakter.

“Saya akui karya Tasya sangat keren. Suatu kebanggaan bagi saya bisa memperagakan hasil karya yang mendapatkan apresiasi ini,” tutur Salsa.

Ia juga mengungkapkan bahwa pengalaman ini menjadi langkah awal yang berarti dalam perjalanan kariernya di dunia modeling. Menjadi bagian dari perhelatan yang menggabungkan dunia fashion dengan kearifan lokal membuatnya semakin percaya diri untuk tampil membawa citra budaya.

Lebih jauh, Salsa berharap agar Padang Fashion Summit dapat terus digelar setiap tahun dan menjadi wadah berkelanjutan bagi para desainer dan pelaku fesyen di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang.

"Semoga lewat kegiatan ini, akan muncul lebih banyak lagi desainer yang berani tampil membawa identitas budaya kita hingga ke kancah nasional dan internasional," imbuhnya penuh harap.

Sinergi Fesyen dan Tradisi Minangkabau

Padang Fashion Summit bukan sekadar ajang mode biasa. Kegiatan ini dirancang menjadi ruang kreatif yang menyatukan estetika modern dan nilai-nilai budaya lokal. Diinisiasi oleh Dekranasda Kota Padang, pergelaran ini bertujuan untuk menggali potensi desainer lokal serta memperkuat industri kreatif berbasis budaya.

Perhelatan tahun ini menampilkan berbagai karya yang menggambarkan kekayaan etnis Minangkabau dalam berbagai interpretasi artistik. Unsur tenun, sulam, motif alam, serta simbol-simbol adat menjadi bagian dari cerita visual yang disampaikan melalui karya para desainer muda.

Kemenangan Tasya Zita menjadi contoh bagaimana desain tradisional bisa dikemas dalam bentuk yang relevan dan menarik di tengah kompetisi industri mode yang sangat dinamis. Selain itu, keberhasilan Salsa dalam memperagakan karya tersebut juga membuktikan bahwa kolaborasi antara desainer dan model memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan yang ingin diangkat dari setiap busana.

Mendorong Industri Kreatif Lokal Tumbuh

Keberhasilan Padang Fashion Summit 2025 menunjukkan potensi besar industri fashion lokal jika diberi ruang yang tepat. Ajang ini memperlihatkan bagaimana semangat kreatif anak muda bisa menjadi kekuatan baru bagi kemajuan budaya daerah.

Melalui kegiatan ini, muncul harapan baru bahwa dunia fesyen tidak hanya bicara soal gaya atau tren semata, tetapi juga sebagai sarana pelestarian nilai-nilai budaya dan identitas lokal. Hal ini terbukti dari bagaimana peserta menyisipkan cerita budaya Minangkabau ke dalam setiap detail busana mereka.

Selain itu, semangat seperti yang diperlihatkan oleh Salsa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk tidak ragu mengekspresikan diri melalui dunia seni dan budaya. Ia tidak hanya menjadi model biasa, melainkan juga duta visual yang ikut menyuarakan warisan budaya melalui panggung mode.

Fesyen sebagai Cerminan Identitas

Padang Fashion Summit 2025 menandai tonggak penting bagi Kota Padang dalam menumbuhkan industri kreatif yang berbasis pada kearifan lokal. Kolaborasi antara desainer seperti Tasya Zita dan model seperti Salsa menjadi simbol sinergi antara inovasi dan pelestarian budaya.

Busana bukan sekadar pakaian. Ia adalah bahasa yang berbicara tentang siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa yang kita yakini. Ketika seorang desainer mampu menyampaikan pesan itu lewat rancangannya, dan seorang model mampu membawakannya dengan rasa bangga, maka fesyen telah melampaui fungsi estetika ia menjadi pernyataan identitas.

Ke depan, semoga panggung-panggung seperti ini terus tersedia bagi para talenta lokal, agar kreativitas yang mereka bawa bisa berkembang dan menginspirasi lebih luas dari Kota Padang ke pentas dunia.