Tahapan dan Gejala Menopause yang Perlu Diketahui Perempuan
- Rabu, 08 Oktober 2025

JAKARTA - Menopause adalah bagian alami dari perjalanan hidup setiap perempuan, meski seringkali masih diselimuti banyak pertanyaan.
Tidak sedikit yang mengira menopause hanya berarti berhentinya menstruasi. Padahal, proses ini jauh lebih kompleks dan terdiri dari beberapa fase yang berlangsung bertahun-tahun. Setiap perempuan akan melaluinya dengan cara yang berbeda, tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Pemahaman yang benar tentang tahapan menopause dapat membantu perempuan mempersiapkan diri secara fisik maupun emosional. Karena itulah, mengenali gejala dan fase-fasenya menjadi hal penting agar dapat mengambil langkah tepat dalam menjaga kualitas hidup.
Baca JugaPerut Kembung Tak Nyaman? Coba 10 Makanan Rekomendasi Ahli Harvard Ini
Memahami Tiga Tahapan Menopause
Perjalanan menuju menopause tidak terjadi dalam semalam. Ada tiga tahap utama yang dialami tubuh perempuan sebelum dan sesudah menstruasi berhenti sepenuhnya.
1. Perimenopause – Masa Transisi Menuju Menopause
Perimenopause merupakan fase awal yang menandai masa transisi menuju menopause. Umumnya dimulai ketika perempuan memasuki usia pertengahan 40-an, namun pada sebagian orang bisa terjadi lebih awal, di akhir usia 30-an.
Pada tahap ini, kadar hormon estrogen mulai berfluktuasi secara tidak stabil. Perubahan ini menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur — bisa lebih panjang, lebih pendek, bahkan kadang lebih deras atau lebih ringan dari biasanya.
Fase perimenopause biasanya berlangsung sekitar empat tahun, namun ada pula yang mengalaminya dalam waktu lebih singkat atau lebih lama, hingga satu dekade. Di masa inilah berbagai gejala khas menopause mulai terasa, seperti hot flashes, perubahan suasana hati, serta gangguan tidur.
2. Menopause – Titik Akhir Siklus Menstruasi
Secara medis, menopause bukanlah periode panjang, melainkan satu titik waktu spesifik. Seorang perempuan dinyatakan telah mencapai menopause ketika ia tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa penyebab lain yang mendasarinya.
Usia rata-rata perempuan mengalami menopause adalah sekitar 51 tahun, meski ada yang mengalaminya lebih cepat atau lebih lambat. Pada titik ini, ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah signifikan, sehingga tubuh mulai menyesuaikan diri dengan kondisi baru tersebut.
3. Pasca-menopause – Kehidupan Setelah Menopause
Setelah mencapai titik menopause, perempuan memasuki masa pasca-menopause. Pada tahap ini, kadar hormon estrogen dalam tubuh sudah berada pada tingkat rendah dan stabil.
Meski begitu, bukan berarti seluruh gejala menopause langsung hilang. Beberapa perempuan masih mengalami hot flashes, keringat malam, atau gangguan tidur selama beberapa tahun setelah periode terakhir mereka. Tubuh membutuhkan waktu untuk benar-benar beradaptasi dengan perubahan hormonal yang terjadi.
Menjaga kesehatan pasca-menopause juga penting, karena berkurangnya hormon estrogen dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu, seperti osteoporosis dan gangguan jantung. Oleh karena itu, pola hidup sehat, olahraga teratur, serta pemeriksaan medis rutin menjadi langkah penting untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
Gejala-Gejala Umum Selama Proses Menopause
Perubahan hormon yang terjadi selama masa perimenopause hingga pasca-menopause bisa menimbulkan beragam gejala fisik dan emosional. Intensitasnya bervariasi pada setiap individu — ada yang hanya mengalami gangguan ringan, namun ada pula yang merasa sangat terganggu hingga memerlukan bantuan medis.
Gejala Fisik yang Paling Umum:
Hot flashes (rasa panas tiba-tiba): Sensasi panas mendadak yang menjalar ke wajah, leher, atau dada, seringkali disertai keringat berlebih.
Keringat malam: Hot flashes yang terjadi saat tidur dan menyebabkan perempuan sering terbangun di malam hari.
Gangguan tidur (insomnia): Sulit tidur atau sering terbangun tanpa alasan jelas.
Vagina kering: Kekurangan estrogen membuat jaringan vagina menjadi lebih tipis dan kering, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.
Sering buang air kecil: Perubahan pada otot dasar panggul dapat menyebabkan keinginan berkemih yang lebih sering.
Kulit dan rambut berubah: Kulit cenderung lebih kering, sementara rambut bisa menipis.
Nyeri sendi dan otot: Penurunan hormon dapat memengaruhi elastisitas jaringan tubuh dan sendi.
Gejala Emosional dan Kognitif:
Selain perubahan fisik, menopause juga berdampak pada keseimbangan emosional dan fungsi kognitif.
Mood swings: Perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah, atau cemas tanpa sebab jelas.
Brain fog: Sulit berkonsentrasi, mudah lupa, atau merasa “kabut otak”.
Penurunan gairah seksual: Dorongan seksual menurun karena perubahan hormonal dan faktor emosional.
Saatnya Lebih Peduli dan Konsultasi ke Dokter
Walaupun menopause adalah proses alami, bukan berarti gejalanya harus diabaikan. Jika gejala seperti insomnia, hot flashes, atau perubahan mood terasa mengganggu hingga menurunkan kualitas hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Perawatan seperti terapi hormon, perubahan pola makan, hingga olahraga ringan dapat membantu meredakan gejala. Selain itu, dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan juga berperan besar dalam membantu perempuan melewati fase ini dengan nyaman.
Menopause bukan akhir dari kehidupan aktif seorang perempuan, melainkan awal dari babak baru yang bisa dijalani dengan penuh kesadaran dan kesiapan. Dengan memahami tahapan serta gejalanya, perempuan dapat menjalani masa ini dengan lebih sehat, tenang, dan percaya diri.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Wings Group Umumkan Posisi Lowongan Kerja, Simak Cara Mendaftar
- 08 Oktober 2025
2.
Pefindo Tetapkan Peringkat idA MDKA Dengan Prospek Stabil
- 08 Oktober 2025
3.
4.
BEEF Raup Cuan, Ekspansi Bisnis Susu dan Daging Kerbau Nasional
- 08 Oktober 2025
5.
Jadwal DAMRI Jogja-Semarang 8 Oktober 2025, Cek Rutenya Sekarang
- 08 Oktober 2025