ESDM Dorong Lapangan Kerja di Sektor Energi

ESDM Dorong Lapangan Kerja di Sektor Energi
ESDM Dorong Lapangan Kerja di Sektor Energi

JAKARTA - Indonesia saat ini tengah berada di tengah periode bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif mendominasi komposisi populasi nasional. Dari total 284 juta penduduk, sekitar 169 juta jiwa tergolong dalam kategori usia produktif. Namun, tantangan besar muncul ketika diketahui bahwa sekitar 7,27 juta di antaranya belum bekerja atau masih menempuh pendidikan tinggi.

Kondisi ini menuntut adanya langkah nyata dan terarah untuk menciptakan lapangan kerja yang luas dan berkelanjutan. Salah satu sektor yang disebut memiliki potensi besar dalam merespons tantangan tersebut adalah sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Pemerintah melalui Kementerian ESDM melihat sektor ini bukan hanya sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional, tetapi juga sebagai motor utama penyerapan tenaga kerja.

“Dengan kondisi tersebut harus direspon dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan generasi muda di usia produktif. Sektor ESDM, berpeluang untuk menciptakan peluang kerja untuk 6,2 juta orang,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Baca Juga

ESDM Dorong Lapangan Kerja di Sektor Energi

Permintaan Listrik Dorong Investasi Pembangkit

Salah satu pemicu utama terbukanya jutaan lapangan kerja di sektor energi adalah meningkatnya kebutuhan akan listrik nasional. Menurut Dadan, konsumsi listrik per kapita di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yakni hanya 1.337 kWh per tahun. Sebagai perbandingan, konsumsi listrik di Vietnam telah mencapai 2.648 kWh per kapita per tahun.

Kesenjangan konsumsi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan besar dalam meningkatkan kapasitas energi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah telah menyusun berbagai program pembangunan pembangkit listrik dalam skala besar, yang otomatis akan memerlukan keterlibatan tenaga kerja dalam jumlah masif.

“Kita, konsumsi listriknya itu masih rendah, berarti kita perlu tambahan pembangkit listrik. Ini angka-angkanya yang saya sampaikan, angka-angka yang investasi hijau 42,6 gigawatt (GW). Ini angka yang besar, angka yang nanti memerlukan tenaga kerja yang sangat besar. Investasinya 10 tahun ke depan, Rp1.682 triliun,” ujar Dadan.

Ia menambahkan bahwa proyek-proyek tersebut, sebagian besar sudah masuk dalam portofolio Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan akan menciptakan peluang kerja mulai dari sektor konstruksi, rekayasa teknik, hingga jasa pendukung lainnya.

Hilirisasi dan Energi Terbarukan Perluas Peluang

Selain pembangkit listrik, sektor energi juga akan menyumbang lapangan kerja dari pengembangan industri hilir dan transisi menuju energi bersih. Pemerintah saat ini tengah fokus mendorong hilirisasi sumber daya mineral, terutama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

Pembangunan industri baterai kendaraan listrik (EV), yang beberapa waktu lalu dilakukan peletakan batu pertamanya oleh Presiden Prabowo Subianto, merupakan salah satu contoh konkret strategi hilirisasi yang berdampak luas terhadap penciptaan lapangan kerja.

“Tapi dari hulunya, dari mulai nambang, kemudian diolah, sampai itu menjadi baterai. Nah ini ada kaitannya juga dengan ketahanan energi, karena ketahanan energi kita ingin mendorong kepada energi yang semakin bersih. Nah kita punya potensi di hulu yang baik, Indonesia ini adalah memegang cadangan terbesar untuk nikel,” kata Dadan.

Dengan posisi Indonesia sebagai salah satu negara pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, maka pengembangan industri dari hulu ke hilir menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem energi yang mandiri sekaligus menyerap banyak tenaga kerja.

Tenaga Kerja Tak Terbatas pada Industri Teknis

Yang menarik dari strategi pengembangan sektor energi ini adalah pendekatan yang inklusif terhadap penciptaan pekerjaan. Dadan menegaskan bahwa peluang kerja tidak hanya hadir untuk sektor teknis seperti tambang atau pembangkit, tetapi juga sektor-sektor pendukung yang terkait secara tidak langsung.

“Karena nanti ada perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan, ada perusahaan yang untuk catering, ada perusahaan untuk jasa, ada perbankan, ada yang lain-lain. Nah ini kami menghitung melakukan simulasi, ini angkanya 6,2 juta orang. Jadi tidak usah khawatir, sektor energi ini akan banyak menyerap tenaga kerja,” jelasnya.

Dengan demikian, berbagai profesi dari sektor kuliner, logistik, perbankan, teknologi informasi, hingga layanan kesehatan akan ikut terdorong melalui multiplier effect dari pembangunan sektor energi ini.

Investasi Besar, Manfaat Jangka Panjang

Dengan total nilai investasi mencapai Rp1.682 triliun dalam kurun 10 tahun mendatang, pembangunan sektor ESDM bukan hanya akan memberi efek jangka pendek berupa penciptaan lapangan kerja, tetapi juga dampak jangka panjang berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Proyeksi kapasitas 42,6 GW dari investasi tersebut tidak hanya berarti peningkatan pasokan listrik, melainkan juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia sedang membangun fondasi untuk transisi menuju ekonomi hijau.

Pemerintah menilai bahwa keterlibatan tenaga kerja dalam berbagai aspek pembangunan energi akan menjadi solusi konkret atas tekanan ketenagakerjaan di tengah populasi usia produktif yang besar.

Energi Sebagai Pilar Ekonomi dan Sosial

Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sektor energi dan sumber daya mineral memiliki peran strategis ganda. Di satu sisi, sektor ini mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional. Di sisi lain, ia menjadi alat konkret dalam menjawab tantangan besar ketenagakerjaan, terutama di tengah momentum bonus demografi yang sedang terjadi.

Dengan dukungan investasi besar, program hilirisasi, dan komitmen pemerintah terhadap transisi energi hijau, peluang kerja di sektor ESDM bukan hanya menjadi wacana, tetapi kenyataan yang bisa dinikmati oleh jutaan rakyat Indonesia di masa mendatang.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Langkah Terpadu Tangani Kepadatan Penyeberangan Jawa Bali

Langkah Terpadu Tangani Kepadatan Penyeberangan Jawa Bali

Indonesia Airlines Perkuat Penerbangan Nasional

Indonesia Airlines Perkuat Penerbangan Nasional

Paint Protection Film, Solusi Perlindungan Cat Kendaraan

Paint Protection Film, Solusi Perlindungan Cat Kendaraan

GWM Ora 03 Hadirkan Mobil Listrik Bergaya Retro

GWM Ora 03 Hadirkan Mobil Listrik Bergaya Retro

Proyek Tol Betung Jambi Siap Pangkas Waktu Tempuh

Proyek Tol Betung Jambi Siap Pangkas Waktu Tempuh