
JAKARTA - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung sistem logistik nasional yang lebih andal dan efisien, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memulai pengiriman tahap awal 60 unit gerbong datar ke Divisi Regional (Divre) III Palembang. Langkah ini merupakan bagian dari total 1.125 unit gerbong datar yang akan dikirimkan secara bertahap hingga Juli 2026.
Pengiriman tersebut dilakukan oleh anak usaha KAI, yakni KAI Logistik, dengan dimulai sejak 6 Juli 2025 dari pabrik PT INKA di Banyuwangi. Seluruh unit gerbong kini telah tiba dan siap dioperasikan di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Gerbong bertipe BM 54 ton ini memiliki kapasitas muatan sebesar 15 ton per unit, sehingga total daya angkut dari 60 unit mencapai 4.050 ton.
Gerbong datar tipe BM 54 ini didesain khusus untuk mengangkut komoditas berat serta berdimensi besar. Beberapa di antaranya seperti kontainer dan material konstruksi. Selain itu, gerbong-gerbong tersebut juga akan mendukung distribusi batu bara—komoditas penting sebagai bahan baku utama pembangkit listrik nasional. Dengan peningkatan kapasitas ini, KAI mendorong peralihan logistik dari moda jalan ke moda rel yang dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi KAI Group dalam memperkuat simpul logistik nasional secara menyeluruh.
“Pengiriman ini merupakan bagian dari transformasi KAI Group dalam memperkuat simpul-simpul logistik nasional yang andal dan berkelanjutan,” ungkap Anne.
Dalam proses pengirimannya, KAI menerapkan skema multimoda, yaitu dengan memanfaatkan kombinasi jalur darat dan laut. Pengiriman dilakukan melalui jalur strategis yang melibatkan Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Untuk mendukung proses distribusi, digunakan pula alat-alat berat seperti truk trailer, crane, forklift, serta kapal penyeberangan. Seluruh rangkaian pengiriman dilakukan dengan pengawasan ketat, termasuk melalui tahapan inspeksi bersama, verifikasi sarana, hingga pelacakan posisi secara berkala.
Tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas angkut, langkah ini juga merupakan bagian dari investasi jangka panjang KAI dalam memperkuat sistem logistik nasional. Total investasi yang digelontorkan KAI untuk pengadaan 1.125 unit gerbong datar ini mencapai Rp1,05 triliun.
“Pengadaan ini menjadi bagian penting dalam pencapaian target RJPP KAI 2029 dalam Angkutan Barang, yaitu mengangkut 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton barang non-batu bara,” terang Anne lebih lanjut.
Selain aspek teknis dan operasional, pengadaan ini juga memperkuat posisi industri dalam negeri. Seluruh gerbong datar diproduksi oleh PT INKA sebagai produsen kereta api nasional dengan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara optimal. Ini menunjukkan bahwa langkah KAI tidak hanya mendukung efisiensi logistik, namun juga menyelaraskan diri dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong kemandirian industri nasional dan penguatan rantai pasok lokal.
Produksi dalam negeri ini menjadi nilai tambah tersendiri karena berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor manufaktur transportasi. Secara tidak langsung, hal ini juga memperkuat ekosistem industri perkeretaapian nasional serta menciptakan peluang kerja baru.
Kehadiran gerbong-gerbong datar baru ini akan memperkuat struktur layanan logistik berbasis rel, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang dikenal sebagai pusat pengangkutan batu bara dan komoditas industri lainnya.
Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang KAI untuk menghadirkan layanan logistik yang kompetitif, efisien, dan berkelanjutan.
Dengan penguatan armada dan infrastruktur pendukung lainnya, KAI berupaya mewujudkan layanan angkutan barang yang tidak hanya dapat diandalkan dari sisi operasional, tetapi juga memberikan nilai tambah dari sisi efisiensi biaya dan pengurangan emisi karbon.
Melalui pendekatan ini, KAI berambisi mendukung transformasi logistik nasional yang terintegrasi dan ramah lingkungan. Proyeksi jangka panjangnya adalah mengalihkan lebih banyak distribusi barang dari jalan raya ke moda rel, yang memiliki daya angkut lebih besar serta biaya operasional yang relatif lebih rendah.
Seiring berjalannya waktu, pengiriman unit-unit berikutnya akan terus dilakukan hingga jumlah total 1.125 unit tercapai sesuai jadwal pada pertengahan 2026. Dengan begitu, kapasitas dan kualitas layanan logistik KAI diharapkan meningkat secara signifikan untuk menjawab kebutuhan industri nasional yang semakin dinamis.
Lebih dari itu, transformasi ini juga memperkuat posisi KAI sebagai pelaku utama dalam mendukung konektivitas antarwilayah di Indonesia, sekaligus sebagai bagian dari solusi penguatan rantai pasok nasional.
Langkah awal pengiriman ini menegaskan posisi KAI Group sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor transportasi logistik berbasis rel yang efisien dan rendah emisi. Dengan sinergi antara BUMN, industri lokal, dan teknologi dalam negeri, sistem logistik nasional menuju masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan tampaknya bukan lagi sebuah wacana, melainkan sebuah proses nyata yang telah berlangsung dan akan terus berkembang.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kebiasaan Sederhana Orang Dengan Finansial Stabil
- 01 Agustus 2025
2.
Belanja Negara Jadi Kunci Dukungan Sektor Perbankan
- 01 Agustus 2025
3.
Pengawasan Kripto OJK Dukung Sistem Keuangan Aman
- 01 Agustus 2025
4.
Daftar Negara Tanpa Pajak Penghasilan Warga
- 01 Agustus 2025
5.
Strategi Mega Syariah Perluas Akses KPR Syariah
- 01 Agustus 2025